Siedoo.com - Proyek animasi sebagai cara belajar Matematika dengan memahami logika bukan menghafal rumus. | Dok Cikal
Inovasi

Daya Tarik Matematika, Hadirkan Proyek dalam Praktek Keseharian

JAKARTA – Salah satu murid kelas 12 Sekolah Cikal Amri-Setu, Achazya Tanaya bercerita dalam buku Cerita Cikal. Ia mengatakan bahwa pembelajaran matematika di Cikal mengajak murid untuk mengasah kemampuan logika dan analisis yang mendalam.

“Cikal memberikan proses pembelajaran yang memperkaya kemampuan saya menghadapi tantangan dengan analisis yang mendalam,” katanya.

Ia menyukai program Math Analysis and Approaches karena tertarik sekali menghadapi proses memecahkan persoalan. Seperti diketahui, sebagai sekolah yang berbasis kompetensi terbaik di Indonesia selama 22 tahun di beberapa kota, antara lain Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, dan Surabaya, Sekolah Cikal selalu memusatkan programnya pada kebutuhan setiap anak sejak dini hingga tingkat SMA. Ini untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensinya untuk berkembang menjadi versi terbaik dan berdaya bagi sesama di masa depan.

Novita Handayani, pendidik program Matematika di Sekolah Cikal Amri-Setu untuk tingkat SMP dan SMA menceritakan bahwa proses belajar program matematika di Cikal bukan hanya sekadar materi saja. Melainkan mengajak anak membuat proyek yang diaplikasikan dikeseharian dengan aplikasi matematika.

Menyusun program matematika di Cikal itu bukan hanya tentang materi matematikanya. Tapi bagaimana cara menyampaikannya, agar murid bisa mengaplikasikannya dikehidupan nyata melalui proyek-proyek.

“Murid akan menggunakan pemahaman mereka tentang konsep matematika untuk membuat suatu produk yang menarik dan menerapkan apa yang mereka pelajari dan bermanfaat,“ jelas Novita.

Untuk diketahui, memahami dan menikmati proses belajar matematika ternyata masih menjadi tantangan bagi para murid. Khususnya di masa pembelajaran jarak jauh ini dengan hanya berfokus pada menghafal rumus dan pengerjaan tugas.

Namun, Sekolah Cikal Amri-Setu memiliki cara tersendiri untuk membuat proses belajar matematika lebih menyenangkan. Yakni dengan menghadirkan proyek yang lekat dengan penggunaan matematika dalam keseharian.

Baca Juga :  Jemima, Berkaryalah Hingga Mendunia

Novita menambahkan referensi contoh kegiatan murid antara lain, dengan menggunakan aplikasi desmos murid-murid membuat gambar animasi dengan aplikasi matematika dan gambar tesolasi gabungan dari bangun datar menjadi desain di baju dan di gelas mug. Hal ini untuk membuat murid merasa senang belajar matematika, dan merasa terapresiasi.

Belajar Logikanya, Bukan Hafal Rumusnya

Dalam pelaksanaan pengajaran Matematika di Sekolah Cikal, Novita menambahkan pula bahwa dalam praktik kebiasaannya di Cikal, belajar program matematika tidak berfokus pada rumus. Melainkan memahami logikanya. Belajar matematika itu sebenarnya mencoba memahami logikanya.

“Jika murid menghafal saja, tidak bisa diaplikasikan ini akan membuat murid lebih capek. Berbeda dengan apabila murid dapat memahami logikanya akan lebih mudah untuk mengaplikasikan dan lebih menikmati proses belajarnya. Jadi, hal yang penting sekali ditekankan adalah memahami konsepnya,“ urainya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?