Siedoo.com - Rayakan ulang tahun ke - 22, Cikal berkarya melalui buku, lagu, dan mendukung pemberdayaan UMKM batik. | Dok Cikal
Nasional

Buku, Lagu dan Batik Baru di Usia Cikal ke 22 Tahun

JAKARTA – Di usianya yang ke 22 tahun, Cikal, sebagai lembaga pendidikan berbasis kompetensi merilis sebuah buku, lagu Cerita Cikal, hingga batik Cikal. Hal ini merupakan simbol yang melambangkan perayaan tahapan perjalanan Cikal, dan membangun harapan yang semakin kuat untuk berkontribusi lebih banyak pada sesama.

“Bagi kami, logo baru, batik baru, lagu baru, buku cerita cikal, sama sekali tidak meninggalkan tradisi lama. Tetapi justru merayakan milestones tahapan baru dengan harapan makin kuat untuk berbuat lebih banyak lagi,” kata pendiri Cikal Najelaa Shihab.

Cikal merayakan hari ulang tahun ke-22 secara luring dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Sekolah Cikal Cilandak Jakarta. Serta daring dari seluruh lokasi baik di Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, hingga Surabaya pada (30/9/2021) melalui kanal YouTube Sekolah Cikal Official.

Dalam perayaan ulang tahun ke-22 tahun yang berdurasi 90 menit ini, Cikal mengabadikan perjalanannya secara utuh dan meneguhkan eksistensinya di dunia pendidikan. Dengan merilis buku dan lagu terbaru berjudul “Cerita Cikal” serta meluncurkan motif batik terbaru “The Wisdom of Bramara” yang turut mendukung pemberdayaan UMKM.

Bagi Najelaa, 22 tahun Cikal berdiri pun dipenuhi dengan kebaikan. Keinginan melakukan inovasi dan dorongan untuk selalu beradaptasi dengan tantangan.

“Saya berharap usia Cikal lebih panjang daripada kita semua. Mulai dari landasan yang penuh inovasi dan didorong dari keinginan selalu beradaptasi,” urainya.

Dalam buku Cerita Cikal, setiap perwakilan anggota komunitas Cikal, antara lain para pendiri, murid, orang tua murid, pendidik, dan Tim Cikal, turut berpartisipasi. Mereka menjadi kontributor untuk menceritakan pengalaman perjalanan pendirian Cikal, momen refleksi sepanjang perjalanan pendidikan, pengajaran, pembelajaran bersama Cikal. Sehingga cerita dalam buku merangkai sebuah gambaran perjalanan utuh.

Baca Juga :  Catatan Pimnas ke-32, dari UGM hingga ITB

Selain peluncuran buku “Cerita Cikal”, hadir pula lagu terbaru Cikal yang berjudul sama “Cerita Cikal” yang diciptakan oleh trio produser rekaman ternama Indonesia. Yaitu Laleilmanino yang terdiri dari Anindyo Baskoro, Arya Aditya Ramadhya dan Ilman Ibrahim. Serta dinyanyikan oleh enam murid Sekolah Cikal antara lain Seby, Adan, Rafi, Nayla, Lilya dan Kenzie.

Sebagai Head of School, Tari Sandjojo menyatakan bahwa dalam perayaan ulang tahun Cikal ke-22 ini, semua rasa hadir dalam setiap individu di Cikal. Terutama rasa syukur atas perjalanan yang masih dirasakan bersama dan terangkum dalam buku dan lagu Cerita Cikal.

“Rasa syukur pertama karena sudah diluncurkan buku Cerita Cikal yang isinya mewakili makna Cikal dari semua anggota komunitasnya. Rasa syukur ke-2 adalah karena kita sekarang ada lagu tambahan yaitu lagu Cerita Cikal yang diciptakan oleh Laleilmanino,” ungkapnya.

Bahwa lagu Cerita Cikal mengingatkan sekali makna Cikal sebagai rumah kedua untuk setiap anggota komunitasnya. “Rumah kedua yang membawa kita semua untuk tidak hanya berorientasi pada perkembangan diri sendiri. Tapi juga berproses menjadi arti bagi sesama manusia,” urainya.

Dalam perayaan ulang tahun ke-22 ini pula, Cikal dengan bangga memperkenalkan motif batik terbarunya “The Wisdom of Bramara” karya perancang busana kenamaan Indonesia, Era Soekamto. Menurut pendiri Cikal Dewi Soeharto, Cikal merasa senang sekali dapat mengenalkan budaya Indonesia dan memberdayakan pengrajin batik melalui batik baru ini.

Insya Allah ribuan meter batik yang dipakai membawa dampak baik kepada pengrajin. Sehingga mencerminkan apa yang dilakukan Cikal untuk selalu mempunyai dampak baik kepada berbagai pihak. Sekaligus menanamkan kecintaan pada tanah air yang insya Allah menjadi ingin selalu berkontribusi besar bagi bangsa negara dan rakyat,” katanya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?