Siedoo.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia : Talkshow "Berani Berhenti Merokok" oleh MTCC dan Walikota Magelang dr. H. Muchamad Nur Aziz, Sp.PD, K-GH, FINASIM. | foto : Siedoo
Daerah

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Walikota dan MTCC Kampanyekan Anti Rokok

MAGELANG – Dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Kota Magelang (UNIMMA), Jawa Tengah menggelar acara talkshow pada Rabu (16/06/2021). Talkshow ini bertema “Berani Berhenti Merokok”, bersama Anak-Anak Petani Tembakau Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Acara dilaksanakan pada pukul 13.00 – 15.30 WIB. Jalannya acara dipandu langsung Pristi Sukmasetya , S.Komp., M.Kom, yang menjadi moderator talkshow kali ini. Lebih dari 200 peserta mengikuti acara talkshow yang diadakan melalui Zoom Meetting tersebut.

Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz, Sp.PD, K-GH, FINASIM, berkesempatan menjadi narasumber dalam acara. Ia menjelaskan tentang dukungan Pemerintah terhadap gerakan “quit to smoking”.

Yang mana isi dukungan tersebut adalah bahwa pemerintah Magelang peduli dan bersedia ikut andil dalam gerakan hidup sehat tanpa rokok. Ia berpesan agar para pelajar jangan mendekati rokok.

“Bagi generasi muda yang belum pernah merokok, maka jangan coba-coba melakukannya, karena untuk berhenti itu susah sekali. Merokok juga tidak memiliki dampak baik terlebih karena beberapa efek buruk lain yang menyertainya,” kata Nur Aziz kepada generasi muda.

Acara talkshow dihadiri oleh siswa-siswi dari beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diantaranya siswa dari SMPN 1 Ngablak, SMPN 2 Ngablak, SMPN 1 Salaman, SMPN 2 Salaman, SMPN 3 Salaman, SMPN 2 Windusari, SMPN 2 Secang, SMPN 3 Satap Borobudur, SMPN PGRI Pakis, SMPN 2 Pakis, SMPN 3 Pakis, SMPN 1 Borobudur, SMPN 2 Tegalrejo, SMPN Marganingsih Muntilan, SMPN 1 Muntilan, SMPN Kartika, (Kabupaten Magelang) dan lainnya.

Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz, Sp.PD, K-GH, FINASIM, menjadi narasumber menjelaskan tentang dukungan Pemerintah terhadap gerakan “quit to smoking”. | foto : Siedoo

Runtutan acara dimulai dari pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan laporan ketua MTCC tentang perkembangan tembakau saat ini. Adapula sambutan PLH Rektor UNIMMA, Puguh Widiyanto, S.Kp, M.Kep. sebelum acara inti, ditayangkan juga video Suara Anak Indonesia dari anak-anak petani tembakau Sawangan, Pakis, dan NTB.

Baca Juga :  Pentingnya Asupan Pendidikan Gempa bagi Anak Korban Bencana

Pada video tersebut anak-anak ini menyampaikan deklarasinya bahwa, mereka berjanji untuk tidak merokok demi masa depan yang sehat walaupun orang tua mereka adalah petani tembakau.

Narasumber pertama yaitu Muhaimin yang berasal dari Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Ia seorang petani muda yang mampu mengembangkan ubi menjadi produk andalan diantara banyaknya tanaman tembakau di Windusari.

Melalui materinya “Sukses Wirausaha Tanpa Tembakau” Muhaimin berhasil merubah mindset para petani Windusari tentang tanaman tembakau dan mulai beralih menanam ubi. Dalam sesinya Muhaimin membagikan pengalaman bahwa dulu ia juga pernah merokok, namun akhirnya berhenti. Merubah mindset para petani tembakau untuk beralih ke tanaman lain juga bukan tanpa hambatan.

Perlu segala persiapan matang demi untuk meyakinkan mereka bahwa tanaman lain seperti ubi juga tidak kalah menjanjikan ketimbang tembakau. Ia berpesan untuk para perokok di luar sana bahwa sehat itu mahal dan dengan tetap sehat bisa mengeksplor lebih banyak hal luar biasa.

“Jangan nyaman di titik ternyaman kita, ayo jaga kesehatan dan sayangi tubuh, karena sehat itu mahal. Ayo berhenti merokok, dan mari jauhi rokok, karena masih banyak hal di luar sana yang bisa kita eksplor selain tentang rokok dan tembakau,” ujar Muhaimin diakhir penjelasannya.

Narasumber kedua adalah seorang alumni mahasiswa UNIMMA yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Birmingham, Muhammad Wahid Ibrahim, SE. Pada kesempatan kali ini Ibrahim akan menyampaikan materi “Sukses Studi Tanpa Rokok”. Materi ini berisi tentang pendidikan tinggi dapat diraih meskipun tanpa berhubungan dengan rokok.

Ibrahim mencontohkan dengan pengalamannya sendiri bahwa ia berhasil menempuh pendidikan setinggi ini tanpa ada sangkut pautnya dengan rokok. Ia menjelaskan bahwa kunci kesuksesan yang sebenarnya adalah DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal). Karena Ibrahim sadar bahwa merokok itu tidak bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan.

Baca Juga :  Soal Persiapan Operasi Ketupat Candi 2023 di Kota Magelang, Begini Kata Wali Kota

Selain penyampaian dari tiga narasumber luar biasa diatas, ada juga komentar yang diberikan oleh beberapa penanggap. Diantaranya yaitu Kemenko PMK RI, drg. Agus Suprapto, M.Kes., Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesa.

Dari Kementerian Keuangan RI, yaitu Sarno SST., M.Sc., M.Buss., Ak., CA., Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan RI. Terakhir adalah komentar dari Dr. Abdillah Ahsan, Dosen dan Peneliti Ekonomi dan Politik Pengendalian Tembakau di Indonesia, FEB, UI.

Acara diakhiri dengan diskusi dan pemutaran Video Suara Anak Petani Tembakau dari 3 propinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?