Siedoo.com - UNIMMA, Jawa Tengah menggelar diskusi kebangsaan dengan Jubir Menhan Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E. | foto : Humas UNIMMA
Nasional

Dahnil Berbicara Aktualisasi Bela Negara di Lingkup Kampus

MAGELANG – Akademisi universitas dapat melakukan tugas bela negara dengan menghidupkan atmosfer akademik dan peran kampus bagi kepentingan bangsa dan negara secara maksimal. Setiap warga negara punya hak dan kewajiban untuk mempertahankan atau membela negara dengan profesinya masing-masing.

“Bela negara tidak terkait dengan program militerisasi. Bela negara itu tidak dimaknai dengan program fisik,” kata Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E.

Ia menyampaikan itu saat menjadi narasumber Diskusi Kebangsaan dengan tema “Aktualisasi Bela Negara di Kampus Merdeka” di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Jawa Tengah. Acara ini dilangsungkan di Auditorium Kampus 1 UNIMMA, Jumat (12/3/2021).

Diskusi juga dilakukan melalui ruang temu virtual. Adapun wujud bela negara harus dilakukan oleh semua warga negara Indonesia meskipun dengan cara yang beragam.

Dahnil menjelaskan Undang-undang (UU) tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara. Terdapat 3 hal di dalamnya yaitu bela negara, komponen pendukung, komponen cadangan.

“Mahasiswa ahli IT dapat memaksimalkan perannya untuk kepentingan dirinya sendiri agar bisa berkualitas tinggi. Itu termasuk bela negara karena ada anak bangsa yang berkualitas tinggi bisa berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan negara. Kemudian, dosen dengan memaksimalkan proses pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat itu sudah melakukan fungsi-fungsi bela negara secara maksimal,” jelas Dahnil.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA saat membuka acara menyampaikan bahwa untuk merawat nalar kritis di lingkungan kampus, civitas akademika UNIMMA harus membiasakan diri dalam berdialektika. Ini sebagai salah satu perwujudan bela negara para akademisi.

“Matinya dialektika di kampus jangan sampai terjadi di Universitas Muhammadiyah Magelang. Oleh karena itu kita adakan diskusi kebangsaan ini sebagai wujud bela negara,” tandasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?