BANDUNG – Banyaknya para orang tua yang kurang paham dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online, menuntut pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Garut Kota, Jawa Barat melakukan terobosan. Berdasarkan keterangan salah satu orang tua calon peserta didik, ia merasa kesulitan mendaftar lewat online. Karena, selain harus mengeluarkan kuota, mereka juga kurang paham mendaftar lewat online.
Menurut Kepala SLB Negeri Garut Kota, Dra. Eti Suhaeti, M.Pd sebenarnya pihaknya telah memasang link PPDB. Namun para orang tua mengaku lebih senang daftar langsung ke sekolah sehingga pihak sekolah harus siap menerima pendaftaran langsung ke sekolah.
“Sejak pendaftaran hari pertama PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 dibuka, mereka tidak mendaftar melaui online, melainkan langsung mendaftar ke sekolah,” ungkapnya seperti dilansir dari laman disdik.jabarprov.go.id (15/6/2020).
Disampaikan Eti, mekanisme pendaftaran melalui online di SLB Negeri Garut Kota ternyata kurang begitu efektif. Bahkan, sampai saat ini belum ada yang mendaftar ke sekolahnya lewat online. Akhirnya, selain melaksanakan PPDB secara online, SLB Negeri Garut Kota juga melayani pendaftar yang langsung datang ke sekolah.
“Walaupun secara administrasi kami harus mengikuti prosedur/petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah, namun PPDB untuk SLB sangat berbeda dengan sekolah umum. Sehingga kami harus membuat peraturan tambahan bahwa mereka boleh daftar langsung ke sekolah. Hal ini kami lakukan untuk membantu orang tua calon peserta didik agar anaknya bisa sekolah di sekolah yang mereka inginkan,” katanya.
Pendaftar PPDB SLB ini biasanya banyak yang mendaftar saat masuk tahun pelajaran baru. Walaupun sudah ditentukan batas akhir pendaftaran, tetapi biasanya pendaftar datang ketika tahun pelajaran baru dimulai. Menurut Eti, mekanisme penerimaan PPDB di SLB seharusnya jangan disamakan dengan PPDB di sekolah umum. Karena pendaftar ke sekolah umum sangat banyak, jauh dibandingkan ke SLB.
Para pendaftar PPDB di sekolah umum, mereka harus berlomba-lomba dari awal. Berkompetisi untuk masuk ke sekolah yang mereka inginkan, tentu dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sedangkan di SLB, jika PPDB sesuai dengan waktu pendaftaran maka tidak akan banyak yang daftar.
“Jadi, ketika tahun pelajaran baru masuk, kami kembali membuka pendaftaran PPDB.ujar Eti.
Menjelang PPDB, biasanya SLB Negeri Garut Kota terlebih dahulu mengadakan penjaringan ke desa yang ada di Kecamatan Tarogong dengan membagi tim. Namun di tengah pandemi Covid-19 ini tidak melaksanakan penjaringan karena adanya pemberlakuan sosial berskala besar (PSBB). Sehingga, guru berinisiatif mendatangi rumah warga yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) yang belum sekolah untuk membujuknya agar mau sekolah.
“Semoga banyak orang tua yang mau menyekolahkan anaknya ke sekolah kami meski daftarnya tidak melalui online, tapi langsung ke sekolah,” pungkas Dra. Eti Suhaeti, M.Pd. (Siedoo)