Siedoo.com -
Opini

Pentingnya Peran Orangtua dalam Pendidikan Karakter

Siedoo, Arus globalisasi kian deras, kemerdekaan berbicara, kemerdekaan berbuat sudah tidak terbendung. Perang ujaran, setiap detik terjadi di media sosial. Siapakah yang harus menjadi tiang utama dalam proyeksi ini?

Memproyeksi pendidikan karakter abad 21 harus secara menyeluruh. Di samping guru dan pihak sekolah, justru peran orang tualah yang paling utama. Sekolah adalah mitra dan fasilitator dalam proyeksi tersebut.

Jika mendapati orang tua yang kurang dalam tingkat pendidikan, tidak peduli dan sebagainya, sekolah sebagai institusi pendidikan harus langsung mengambil alih. Ambil bagian untuk memfasilatasi terselenggaranya Sekolah Orang Tua (SOT) atau Kelas Orang Tua (KOT) dianggap perlu dalam menanamkan proyeksi pendidikan karakter ini.

Pendidikan untuk orang tua menjadi sangat penting. Mengingat orang tua memiliki tiga faktor dalam pendidikan karakter anak. Ketiga faktor itu adalah:

  • Orang Tua menjalankan 8 fungsi dalam keluarga. Yaitu fungsi: (1) agama; (2) sosial; (3) cinta kasih; (4) perlindungan; (5) ekonomi; (6) pendidikan; (7) pelestarian lingkungan; dan (8) reproduksi
  • Keterlibatan peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran, untuk mencegah perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma susila dan nilai moral (Renstra Kemdikbud).
  • Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: (a) mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak; (b) menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; (c) mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak; dan (d) memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak. (UU RI NO.35 Tahun 2014 Pasal 26 ayat 1).

Berbagai penelitian telah membuktikan orang tua memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan kemampuan anak dalam lingkup pendidikan. Salah satu penelitian yang dilakukan Krishna Y. Smith (2011) dalam disertasinya yang berjudul The Impact of Parental Involvement on Student Achievement.

Penelitian terstebut telah menunjukkan keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar peserta didik, baik dalam kemampuan moral maupun intelektual. Yang paling mendasar dalam keterlibatan ini adalah, saling memberikan keteladanan (model), menanamkan pembiasaan positif. Saling mengevaluasi dalam pengawasan serta memberikan apresiasi.

Baca Juga :  Kemendikbud Terbitkan Modul Pendidikan Karakter

Dimensi pendidikan karakter abad 21 memiliki tiga komponen utama, yakni karakter, kompetensi, dan literasi. Karakter terdiri dari dua bagian, yaitu karakter moral dan karakter kinerja.

Karakter moral meliputi iman, taqwa, jujur, dan rendah hati. Sedangkan karakter kinerja meliputi kerja keras, tangguh dan ulet. Memberikan keteladan dalam penanaman kedua karakter ini haruslah seimbang.

Adapun dalam hal kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah memiliki daya pikir kritis, memiliki kreativitas, dapat berkomunikasi dengan baik serta dapat bekerjasama.

Selanjutnya adalah kemampuan berliterasi. Kemampuan berliterasi adalah pengembangan karakter yang akan lebih menguatkan nilai diri peserta didik. Literasi baca, literasi budaya, literasi teknologi, dan literasi keuangan.

Peserta didik yang literat menjadi amunisi ampuh lahirnya genenasi emas di tahun 2045 yang diperoyeksikan melalui pendidikan karakter abad 21 ini.
Yang terpenting sekolah harus terus mencari upaya untuk terbangunnya keterlibatan ini. Bentuk keterlibatan orangtua dan kerjasamanya dengan pihak sekolah dapat terbangun jika seluruh pihak memainkan perannya.

Tokoh pendidikan, Eipstein (2002) telah mengembangkan sebuah rangkaian enam tipe keterlibatan orangtua dalam proses pendidikan anak. Enam tipe tersebut, di antaranya adalah pengasuhan (parenting), komunikasi (communicating), relawan (volunteering), pembelajaran di rumah (learning at home), membuat keputusan (decision making). Serta kerjasama dengan komunitas (collaborating with the community). (*)

 

*Yayan Rusyanto
Pemerhati pendidikan tinggal di Cilacap, Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?