Siedoo.com -
Opini

Jangan Asal Pilih Sekolah, Penguasaan Bidang Tertentu Menjadi Hal Penting

Siedoo, SEBUAH proses dalam suatu pendidikan formal yaitu, pertama pilih sekolah, proses belajar, dan kemudian lulus. Kalau dicermati jenjang pendidikan dasar, menengah, atas dan pendidikan tinggi, prosesnya seperti itu. Setiap bagian proses tersebut, wajib dicermati dengan baik agar menghasilkan generasi yang berkualitas.

Sebagai orangtua sangat wajar menginginkan anaknya lebih baik dari orangtuanya. Untuk itu, orangtua harus lebih mengetahui terlebih dahulu, kualitas sekolah sebelum mereka mempercayakan pendidikan anaknya. Orangtua harus pintar-pintar memilih sekolah untuk anak-anaknya.

Jika orangtua merasa tidak mempunyai wawasan yang luas, jangan sungkan untuk bertanya kepada yang dirasa mempunyai wawasan yang luas. Untuk itu, mungkin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

1. Akreditasi

Dimasa sekarang ini sudah menjadi trend, sekolah wajib menuliskan akreditasi sekolahnya. Sekolah yang berakreditasi tinggi, bisa menjadi penilaian bahwa, di dalam sekolah tersebut proses Kegiatan Belajar Mengajar dan managemen sekolah tersebut juga tinggi.

Penilaian akreditasi memang dilakukan oleh aksesor yang berkompeten di bidangnya. Tetapi kadangkala ada sekolah yang tidak fair dengan menambahkan dokumen yang tidak sebenarnya. Namun demikian, secara keseluruhan kita harus percaya bahwa nilai akreditasi memang sudah dinilai dengan sebenar-benarnya.

2. Kualitas Tenaga Pengajar dan Jumlahnya

Untuk menghasilkan suatu proses belajar agar siswa paham, maka diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas. Berkualitas ini tidak hanya yang menguasai materinya, tetapi mampu mentransferkan ilmunya keanak didiknya. Ada yang bilang, jika tenaga pengajar mengajarkan 100% ilmunya, kemampuan siswa menyerap maksimal 80% saja. Bayangkan, jika tenaga pengajar tersebut hanya mempunyai kemampuan 60% dari ilmu yang diajarkan, maka siswa hanya mampu menyerap 40% saja.

Tetapi jumlah guru yang berkualitas di tiap daerah juga terbatas. Sehingga, perlu kesadaran siswa untuk menambah pengetahuannya dari berbagai sumber. Selain itu, jumlah tenaga pengajar juga sangat penting.

Baca Juga :  Memanfaatkan Bahan Alam untuk Alat Permainan Edukatif

Dengan jumlah tenaga pengajar yang banyak, maka beban mengajarnya juga tidak terlalu banyak. Sehingga, mempunya waktu untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar itu sendiri.

3. Ekstrakurikuler di Sekolah

Selain pengetahuan formal, setiap sekolah juga menawarkan materi ekstrakurikuler. Setiap orangtua harus sadar bahwa kecerdasan tiap anak berbeda-beda. Tidak bisa disamakan setiap siswa, misal harus bisa pelajaran matematika semua.

Ada 9 kecerdasan manusia yang orangtua harus sadari. Ada anak yang unggul dalam bidang musik, olahraga, bahasa, dll. Dari kecerdasan tersebut, anak harus mencari kecerdasan apa yang unggul di dalam dirinya, dengan memilih ekstrakurikuler yang mereka senangi.

Dengan melatih kecerdasan dengan ekstrakurikuler, maka mejadi keunggulan anak tersebut itu sendiri. Jika terdapat banyak ekstrakurikuler, maka siswa dapat memilih kemampuan apa yang ingin siswa tersebut kembangkan.

4. Banyak Materi tentang Moral

Pendidikan Agama dan moral sangat penting untuk masa depan anak menjadi pribadi yang diinginkan. Sekolah yang porsi pendidikan agama dan moralnya berimbang dengan pendidikan formalnya, akan menyebabkan berimbang pula pribadi siswa tersebut. Pendidikan agama dan moral ini perlu dibiasakan dari kecil, karena pendidikan ini tidak bisa secara instan dipelajari. Pendidikan ini perlu dibiasakan sehingga menjadi pribadi yang beragama dan bermoral yang bagus.

5. Cek Jaringan Alumninya

Setiap tahun, sekolah meluluskan siswanya setelah mereka belajar di tempat tersebut. Begitu lulus, para alumni melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau ada yang bekerja. Ketika mereka lulus, komunikasi antar alumni ini tidak langsung berhenti.

Mereka membentuk kelompok alumni, yang biasanya disebut jaringan alumni. Karena alumni tersebar ke berbagai tempat dengan bidang yang berbeda-beda. Semakin besar dan luas jaringan alumninya, maka kekeluargaan jaringan alumni tersebut semakin besar dan kuat juga. Dengan memanfaatkan jaringan alumni tersebut, maka alumni yang baru saja lulus dapat terbantu.

Baca Juga :  Tradisi Mudik dan Pendidikan Karakter bagi Anak

6. Jarak Sekolah

Jarak sekolah dengan tempat tinggal perlu diperhatikan juga. Semakin jauh jarak dengan rumah dan ditambah dengan kemacetan, maka energi yang seharusnya dapat digunakan untuk belajar akan habis diperjalanan. Sekolah mempunyai jam masuk yang tetap, yaitu jam 7.

Jika jarak jauh maka perlu berangkat lebih pagi, sehingga akan mengurangi waktu istirahatnya. Jika memang jarak yang ditempuh jauh, maka siswa tersebut harus kos/masuk sekolah yang ada asramanya.

7. Lingkungan Teman dan Sekitar

Lingkungan diluar keluarga juga harus diperhatikan untuk perkembangan diri tiap siswa. Interaksi mereka di lingkungan di luar keluarga bisa dikatakan lebih banyak dibandingkan dirumah. Perhatikan teman dan lingkungan sekitar sekolah juga.

Dengan interaksi yang intens, jika lingkungan yang ada kurang baik maka akan membuat siswa mempunyai kebiasaan yang kurang baik pula. Tetapi jika lingkungan teman dan lingkungan sekolah bagus, maka akan menularkan kebiasaan bagus juga ke siswa tersebut.

8. Biaya SPP yang Wajar

Sebelum memasukkan anak ke sekolah, perlu diketahui juga berapa besar biaya SPP yang dibayarkan tiap bulannya. Jika sekolah memberikan kebijakan biaya SPP yang tinggi, perlu dilihat fasilitas dan ekstrakurikuler apa yang akan anak kita terima.

Jika fasilitas dan ektrakurikuler yang ada dapat membantu anak kita berkembang dengan bagus, maka jika kita mampu kita dapat mensekolahkan anak kita di tempat tersebut. Tetapi jika tidak, maka cari sekolah yang sesuai dengan kemampuan finansial kita dengan mencermati syarat-syarat yang lain di atas.

9. Lulus dengan Keahlian Apa?

Keahlian setiap lulusan di masa sekarang ini sangat diperlukan. Setiap lulusan akan mendapatkan ijazah dan sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi ini yang akan memberikan nilai lebih dari ijazah yang kita dapatkan.

Baca Juga :  Terkait Pendidikan Kecakapan Hidup, Kemdikbud Luncurkan Paket Modul

Memang ada beberapa pendapat bahwa keahlian itu yang penting bisa menguasai, tidak perlu memakai sertifikat, karena banyak lembaga yang dapat mengeluarkan sertifikat. Tetapi, perlu diingat di negara ini, keahlian seseorang dikatakan menguasai perlu diuji oleh suatu lembaga yang terakreditasi. Jika lulus dari lembaga tersebut maka membuat kepercayaan orang menjadi tinggi.

Dengan keahlian, maka perusahaan yang mempekerjakan akan yakin dengan kualitas lulusan tersebut. Untuk itu, dalam mencari sekolah perlu diperhatikan juga, sekolah tersebut dapat meluluskan siswanya dengan keahlian apa saja. Jika ada sekolah yang mempunyai kemungkinan lulusan dengan keahlian yang banyak maka itu lebih baik. Karena kedepan siswa dapat menentukan sesuai minatnya, keahlian apa yang ingin diperdalam.

Kesimpulan

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dengan pengakuan kualitas yang bagus. Perhatikan semua aspek tersebut agar anak dapat mengembangakan kemampuannya dengan optimal tanpa ada gangguan yang dapat kita hilangkan.

Setiap anak berhak mendapatkan lingkungan yang bersahabat, dapat mendorong mereka menjadi lebih baik, dan menjadikan anak yang berkarakter kuat.

Apa Tanggapan Anda ?