Siedoo.com -
Daerah

NU, Gerakkan Jimpitan Beras untuk Pembangunan SLB

MAGELANG – Sekolah Luar Biasa (SLB) Maarif Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang tengah membutuhkan uluran tangan dari para dermawan. Jumlah siswa yang ada dinilai tidak sebanding dengan kapasitas ruang untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Sekolah berencana membangun gedung baru untuk para kaum difable tersebut. Namun demikian, minimnya anggaran menjadi kendala tersendiri.

Untuk membantu meringankan beban sekolah, Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) dan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Muntilan melaksanakan program jimpitan beras untuk membantu pengembangan SLB Maarif Muntilan. Jumlah siswa SLB Muntilan sudah melebihi kapasitas. Dengan demikian, tidak mampu lagi menampung siswa berkebutuhan khusus baru.

Jika tak ada pengembangan, maka dikhawatirkan akan semakin banyak anak difable yang tidak mendapatkan perhatian dibidang pendidikan. Program jimpitan beras ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Harlah NU ke-91. NU dan Ansor inisiatif mengumpulkan beras dari sekolah dan pesantren untuk disumbangkan ke SLB Maarif Muntilan.

“Setiap pelajar dan santri NU Muntilan diminta menyumbang 2 gelas beras atau kurang lebih 0,5 kg beras. Beras tersebut diserahkan ke sekolah atau pondok pesantren masing-masing,” ujar Ketua Panitia Harlah NU Muntilan Lukman Fatahillah.

Selain menjalankan program jimpitan beras untuk SLB, harlah NU juga diisi berbagai macam kegiatan. Diantaranya, seperti haul Gus Dur ke-7. Peringatan ini untuk meneguhkan semangat gerakan Kejamiyahan NU untuk kemaslahatan umat.
Ada juga Apel Kebangsaan 1.000 kader NU, pawai ta’aruf pelajar TK-RA dan PAUD Muslimat NU se-Muntilan, panggung kreasi pelajar Maarif, orasi kebangsaan, dan testimoni sosok Gus Dur. Panitia juga menggelar sarasehan Harlah NU “Revitalisasi Gerakan Jamiyah NU Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama” bersama Hj Alisa Abdurahman Wahid di Gedung NU Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Baca Juga :  Mahasiswa Pertanyakan Tugas dan Tanggung Jawab Kodim

Sementara itu, SLB Maarif Muntilan yaitu terdiri dari SD LB, SMP LB, dan SMA LB. Total kapasitas murid pada 2015 lalu, sebanyak 125 siswa. Namun, karena setiap tahun ada sekitar 25 siswa yang masuk, maka jumlah siswa melebihi kapasitas, menjadi 171 siswa.

Padahal, idealnya satu kelas hanya untuk menampung lima siswa. Kebijakan ini karena anak berkebutuhan khusus memang membutuhkan perhatian khusus. Dengan demikian, kondisi ini membuat pihak sekolah menyulap aula menjadi empat ruang kelas dan satu kelas ditempati dua kelas.

Bahkan ruang terapi bicara, juga dialihfungsikan menjadi ruang kelas. Hingga kini, sekolah membutuhkan dana sekitar Rp 1,5 Miliar untuk membeli tanah di depan sekolah. Tanah ini rencananya akan digunakan untuk menambah ruang kelas dan fasilitas pendidikan siswa SLB.

Apa Tanggapan Anda ?