YOGYAKARTA – Formula Student SAE yang akan digelar di Jepang awal September 2018 bisa menjadi salah satu ajang pembuktian Bimasakti Racing Team UGM. Kini tim sedang mematangkan dengan melakukan test drive secara rutin.
Sebelumnya tim menyiapkan dari segi teknis maupun non-teknis yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. Mobil baru selesai dimanufaktur dan di-assembly akhir Mei 2018.
“Dalam persiapan ini (test drive), simulasi lomba sangatlah penting dilakukan untuk melihat kemampuan mobil serta kesiapan tim dalam menghadapi tantangan yang ada,” kata Kapten Tim Bimasakti, Fajar Fitrahadi Danda dilansir ugm.ac.id.
Prestasi Bimasakti pada tiga tahun terakhir ini terus menunjukkan peningkatan. Pada Student Formula Japan 2016, Bimasakti berhasil meraih Highest Rank from Southeast Asia yaitu peringkat 26 serta 3rd Place ICV (Internal Combustion) Efficiency Category. Sedangkan pada tahun 2017, Bimasakti berhasil menjadi 2nd Best Design in Southeast Asia serta Top 5 Business Presentation.
“Saat ini, Bimasakti sudah memasuki generasi ke-7. Pada generasi kali ini, kami membuat mobil yang lebih ringan, lincah dan aerodinamis, serta menerapkan nilai ergonomika pada kokpit agar pengendalian mobil lebih mudah,” imbuhnya.
Ajak Mahasiswa Mengembangkan Mobil Formula
Formula Student SAE sendiri adalah kompetisi rancang bangun tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh SAE (Society of Automotive Engineers).
Kompetisi ini sudah diadakan di berbagai negara di belahan dunia. Konsep utama dari perlombaan ini adalah mengajak mahasiswa untuk mendesain, membangun dan mengembangkan mobil tipe Formula dalam skala kecil.
Penilaian dalam event ini mencakup segala aspek baik statik maupun dinamik. Kompetisi yang diikuti oleh Bimasakti FSAE Team adalah Formula Student SAE Japan.
Bersiang dengan negara-negara maju
Dosen pembimbing Bimasakti, Fauzun, Ph.D., menuturkan pada kompetisi yang akan digelar 4-8 September di negeri matahari tersebut, Bimasakti akan berkompetisi dengan beberapa negara seperti Jepang, Korea, Australia, Malaysia. Jumlah tim yang akan berangkat ke Jepang berjumlah 22 orang, terdiri dari 20 orang mahasiswa dan 2 dosen pembimbing.
“Peningkatan prestasi Bimasakti tiga tahun terakhir ini menunjukkan sistem pendidikan kita tidak kalah dengan luar negeri,” kata Fauzun.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, mengakui seluruh perjalanan Bimasakti tentunya tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan serta kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, baik dari berbagai elemen Universitas Gadjah Mada, dan sponsor.
“Bimasakti ini lambang inovasi yang digagas mahasiswa bersama dosen. Tentu saja peran sangat berperan di sini,” katanya. (Siedoo)