Siedoo, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah menciptakan sebuah inovasi untuk para pedagang ikan di pasar tradisional. Bermula dari kondisi barang dagangan ikan di pasar yang tidak di ruang pendingin, maka mahasiswa menciptakan alat Pendingin Ikan Teknologi Air Conditioner Electric (PITACE). Temuan alat ini dinilai lebih ramah lingkungan dan bermanfaat bagi para pedagang.
Program ini mengangkat permasalahan utama yang ada di pasar tradisional yaitu ketidakmampuan para pedagang dalam menyediakan ikan dalam kondisi segar. Pendingin Ikan Teknologi Air Conditioner (AC) dinilai bisa menjadi solusi atas permasalahan tersebut.
Tim mahasiswa UM Magelang pencipta alat itu beranggotakan Sakak Ady Prakasa, Rio Riskyanto, dan Riyan Tri Aditya. Inovasi ini bertujuan untuk menawarkan konsep baru sebuah teknologi tepat guna. Yaitu pendingin ikan menggunakan sistem refrigerasi thermo electric atau pendingin Peltier.
“Permasalahan ikan segar ini dirasa sudah sangat mengganggu, baik bagi pedagang maupun konsumen,” kata Sakak, ketua tim.
Dibimbing Bagiyo Condro Purnomo, ST., M.Eng, Sakak beserta kedua rekannya memutar otak dengan mencari berbagai referensi agar menemukan solusi dari permasalahan terebut. Ide awalnya, saat mahasiswa melihat di pasar, ikan hanya diletakkan di meja biasa.
“Padahal sebenarnya ikan itu dapat dimasukkan dalam pendingin Peltier. Berbeda dengan refrigator yang dipakai di supermarket. Peltier lebih ramah lingkungan, dan harganya lebih terjangkau,” ujar Sakak.
Ia menambahkan, pendingin Peltier awalnya dirancang untuk mendinginkan darah manusia dan telah diusulkan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun lalu. Tetapi saat ini dikembangkan lagi menjadi alat pendingin ikan.
Sebelumnya PITACE ini sudah pernah diuji dan berhasil mencapai suhu 12oC, dan masih bisa lebih dingin lagi. Alat pendingin ini dibandrol paling murah dengan harga Rp 2.500.000. Untuk kapasitasnya sendiri tergantung pada kebutuhan pedagang masing-masing.
“Kami berharap PITACE ini bisa dipatenkan dan berguna bagi para pedagang ikan. Karena alat ini ramah lingkungan tidak menimbulkan pemanasan global serta menghemat biaya para pedagang,” jelas Sakak.
Karya mahasiswa itu sudah dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil lolos pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang tahun ini akan digelar di Universitas Negeri Yogyakarta. Dari UM Magelang, ada 3 proposal yang lolos. Salah satu yang lolos adalah Proposal PKM-CK “PITACE, Pendingin Ikan Teknologi Air Conditioner Electric.