Siedoo.com -
Daerah

Pramuka, Lestarikan Permainan Tradisional

MAGELANG – Permainan tradisional semakin tergeser dengan maraknya game yang dapat diakses melalui gadget. Terlebih lagi semakin jarangnya pelestari permainan tradisional. Anak-anak semakin melupakan, bahkan tidak merasakan asyiknya permainan tradisional. Permainan yang diwariskan turun-temurun semakin tak diminati, sejak maraknya gadget. Dan malasnya orangtua mengajari permainan tradisional kepada generasi penerusnya.

Saat ini jarang ditemui riuhnya anak-anak sepulang sekolah memainkan berbagai permainan tradisional di sebuah halaman rumah yang luas. Tak lagi ditemui saat bulan purnama di dusun-dusun anak bermain petak umpet, lompat tali, dan permainan lain.

Hal ini memunculkan gagasan Selamet Riyadi, Kepala SMP 4 Satu Atap (Satap) Pakis, Kabupaten Magelang, Povinsi Jawa Tengah. Bersama para siswa, dia mengadakan camping selama tiga hari dua malam di Dusun Gedongan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Camping kali ini mengambil tema “Tradisional” dan berlangsung 11-13 Mei 2018.

Sesuai tema, kegiatan camping selain Jelajah Borobudur mereka memainkan berbagai permainan tradisional. Seperti lompat tali, gobak sodor, pentas seni tradisional, keterampilan, kewirausahaan, dan membuat makanan dan masakan tradisional.

“Kegiatan ini bertujuan menanamkan kecintaan para anggota pramuka terhadap segala sesuatu yang bersifat tradisional. Sehingga, mereka diharapkan dapat melestarikan warisan leluhur meskipun mereka hidup di era modern,” ungkap Selamet Riyadi.

Dipilihnya Dusun Gedongan sebagai tempat camping, pembina pramuka Zaenal Mutaqin SPd memberi alasan karena Dusun Gedongan merupakan salah satu desa yang masih kental dengan kehidupan tradisional.

“Dusun ini merupakan dusun penghasil ukiran bambu dan kerajinan bambu lainnya. Bahkan, pernah memecahkan Rekor MURI ketika membuat kerai bambu terbesar pada kegiatan Gelar Budaya Wanurejo 2005 lalu,” katanya.

Diketahui, Dusun Gedongan juga memiliki kesenian tradisional Dayakan Topeng Ireng “Manusia Rimba” yang sering diminta pentas di lain wilayah. Hal ini akan mendekatkan para anggota pramuka dengan kesenian tradisional di daerahnya.

Apa Tanggapan Anda ?