SEMARANG, siedoo.com – Program Studi S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama dengan Occupational Safety and Health (OSH) Forum menggelar seminar nasional.
———
Seminar yang mengangkat tajuk “Implementasi Budaya K3 sebagai Upaya Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan di Setiap Tempat Kerja” tersebut diselenggarakan di Gedung Prof.Soedarto UNDIP Tembalang, Sabtu (02/12/2023).
Dalam acara yang dihadiri lebih dari 500 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, akademisi, dan praktisi K3 di dunia industri ini, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, turut hadir secara daring memberi sambutan.
Ia menyoroti pentingnya implementasi budaya K3 di setiap tempat kerja, khususnya dalam pemenuhan hak-hak pekerja perempuan.
Ia menekankan bahwa keberlanjutan dunia industri tidak hanya bergantung pada produktivitas tetapi juga pada terjaminnya hak-hak ketenagakerjaan pekerja.
“Sangat penting bagi kita semua untuk mewujudkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja, termasuk kepastian hak-hak pekerja perempuan.
Salah satu perlindungan hak pekerja perempuan adalah fungsi reproduksi, karena kodratnya maka perlu diberikan perlindungan khusus,” ujar Ida.
Sementara itu, Dekan FKM UNDIP, Dr Budiono, S.K.M, M.Kes menyampaikan apresiasi atas kerjasama antara Program Studi S1 K3 FKM UNDIP dan OSH Forum dalam menyelenggarakan acara ini.
Ia menekankan peran penting akademisi dan praktisi K3 dalam meningkatkan kesadaran akan kebutuhan untuk mengimplementasikan budaya K3 di setiap sektor industri.
“Acara ini menjadi wadah yang sangat baik untuk bertukar pikiran dan pengalaman antara para mahasiswa, akademisi, dan praktisi K3 mengenai K3 dan hak-hak pekerja perempuan,” katanya.
“Proporsi pekerja perempuan saat ini ada pada angka 52%, maka hak-hak K3 dalam perempuan merupakan tema yang penting untuk dibahas,” tambah Budiono.
Acara ini menampilkan sejumlah pembicara ahli. Diantaranya Eka Fitriyanti dari PT. Pratama Abdi Nusantara, Dwi Indriyani dari PT. Pertamina Hulu Rokan, dan dipandu oleh Majida W.G dari PT. Freeport Indonesia.
Moderator acara, Majida W.G, praktisi Industrial Hygiene Engineer dari PT Freeport Indonesia, membuka acara dengan memberikan pengantar mengenai pentingnya peran gender dalam penerapan HSE di dunia Industri.
Pembicara pertama, Dwi Indriyani, membawakan topik mengenai “Kesetaraan Gender Dalam Implementasi HSSE”
Dwi mengangkat poin-poin kunci terkait kesetaraan gender, mencakup aspek Health dengan menyoroti penerapan pap smear, inseminasi, dan cuti melahirkan.
Dalam aspek Safety, Dwi menekankan pentingnya penerapan CLSR (Crisis Leadership and Safety Response) serta pengelolaan risiko. Zero Harassment juga menjadi fokus dengan penyediaan layanan konsultasi dan konseling, serta pengembangan karier yang adil.
Sementara itu, pembicara kedua, Eka Fitriyati, Department Head HSE PT Pratama Abadi Industri, membawakan topik “Implementasi & Upaya Pemenuhan Hak Pekerja Wanita Dalam Aspek K3.”
Eka memaparkan poin penting terkait program GP2SP (Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif), sebuah inisiatif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, pemberi kerja, dan serikat pekerja.
Eka menyoroti upaya konkret dalam meningkatkan kesehatan pekerja perempuan, termasuk penyediaan ruang ASI, Kespro, dan Gizi Kerja.
Penerapan Norma Kerja Perempuan & Kesehatan Kerja, Pengawasan Norma Kesehatan Kerja (PM & PMT), serta perhatian terhadap Kesehatan Lingkungan Kerja juga menjadi fokus Eka dalam mengilustrasikan langkah-langkah menuju pemenuhan hak-hak pekerja wanita.
Acara ini tidak hanya memberikan ruang bagi peserta untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang implementasi budaya K3 dan hak-hak perempuan, tetapi juga menjadi ajang untuk membangun jaringan dan kolaborasi antara pemangku kepentingan di bidang K3.
Turut hadir diantaranya Bina Kurniawan Ka UPT K3 Lingkungan UNDIP, Azmi Faiq Wakil Ketua IKA K3 FKM UNDIP yang juga HSE Supervisor di PT Central Java Power (Sumitomo Corporation Group), Fajrul Falakh, QHSE Trainer & Consultant PT. Wesafe Sinergi Consultant.
Melalui diskusi dan pertukaran ide, diharapkan muncul inovasi-inovasi baru yang dapat diterapkan di berbagai tempat kerja khususnya mengenai pemenuhan hak-hak pekerja perempuan dalam pembangunan budaya K3 di tempat kerja. (rls/siedoo)