TINGGI. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ihsanul Fikri, Uswatun Khasanah dan Anisa Agustanti. (foto: ist)
Siedoo.com - TINGGI. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ihsanul Fikri, Uswatun Khasanah dan Anisa Agustanti. (foto: ist)
Opini

Urgensi Bimbingan Konseling bagi Anak Usia Dini

Siedoo, Perkembangan bimbingan dan konseling memiliki peran penting bagi guru atau pendamping pendidikan anak usia dini, yang meliputi karakteristik perkembangan anak usia dini, pendekatan perkembangan dalam bimbingan dan konseling serta pengembangan program bimbingan dan konseling untuk anak usia dini.

Konsep bimbingan konseling pada anak usia dini dapat diartikan sebagai upaya bantuan yang dilakukan oleh guru atau pendamping terhadap anak usia dini agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, serta mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Adapun secara khusus layanan bimbingan konseling pada anak usia dini dilakukan untuk membantu mereka agar dapat:

1) lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaan, dan kesenangannya;

2) mengembangkan potensi yang dimilikinya;

3) mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi;

4) menyiapkan perkembangan mental dan sosial anak untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Kemudian dalam proses membimbing dan mencerdaskan anak sewajarnya dilakukan sedini mungkin, agar tumbuh dan berkembang sebagai individu yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun secara spiritual.

Untuk itu kerjasama orang tua, guru maupun pendamping pendidikan anak usia dini sangat perlu dilakukan.

Selanjutnya secara dini pula orang tua dan guru perlu memahami dan membantu membimbing anak agar tugas perkembangan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi agar tidak terjadi hambatan dalam perkembangannya.

Program bimbingan dan konseling di lembaga PAUD merupakan program bimbingan konseling yang bermanfaat secara positif. Terlebih lagi program bimbingan dilakukan secara terus menerus berkelanjutan, tidak hanya bersifat eksidental semata.

Akan tetapi penekanan bimbingan konseling pada anak usia dini dapat berubah-ubah sesuai dengan tugas perkembangan anak, atas dasar ini kebutuhan bimbingan konseling pada anak usia dini tidak hanya berfokus pada tumbuh kembangnya saja, namun sejak dini dapat mengindentifikasi perilaku bermasalah pada anak.

Baca Juga :  Wisata Militer, Menambah Cinta Tanah Air

Dengan demikian sejak awal kita dapat mengidentifikasi perilaku bermasalah, agar di masa depan tidak lagi mengalami hambatan perkembangan belajarnya, terlebih gangguan pada mental anak.

Meskipun pada kegiatan di lapangan program bimbingan konseling di pendidikan anak usia dini belum sepenuhnya berjalan, mengingat keberadaan guru bimbingan dan konseling masih menjadi kebutuhan yang tidak begitu urgent.

Sejatinya guru pembimbing dan guru pada anak usia dini dapat dikatakan memiliki posisi yang sama, artinya guru pembimbing sekaligus menjadi pendidik (pengajar).

Adapun pelayanan bimbingan konseling dapat dilakukan dengan cara : pertama bimbingan konseling menggunakan teknik-teknik bantuan individual dan kelompok kecil, teknik ini pembimbing atau guru menghadapi anak secara individual yang bermasalah atau memerlukan bantuan bimbingan.

Kegiatan bimbingan memungkinkan pihak pembimbing yang memulai dan dapat terjadi dari pihak anak yang mengutarakan lebih dulu masalahnya kepada pembimbing untuk mendapatkan bantuan dalam mengatasi masalahnya.

Kedua bimbingan konseling dapat menggunakan layanan konsultasi yang dilakukan oleh pihak orang tua anak ketika mengetahui ada permasalahan yang terjadi pada anak.

Layanan konsultasi ini diharapkan membantu para orang tua dan anak dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, kegiatan ini dapat dimulai dari orang tua sebagai wali atau guru dan pembimbing yang menginformasikan adanya penyediaan layanan konsultasi bagi para orang tua yang memerlukan bantuan layanan tersebut.

Ketiga bimbingan konseling berusaha membantu para anak dalam memahami dirinya, mengenal dan menunjukan arah perkembangan dirinya, menyesuaikan dirinya dengan tuntutan lingkungan serta mengatasi masalah yang dihadapi.

Bimbingan tidak banyak menekankan kepada penguasaan dan kecakapan intelektual, tetapi lebih kepada faktor-faktor pribadi, dan untuk memecahkan masalah sosial-pribadi.

Meskipun demikian program bimbingan konseling berdaya guna dan berhasil dalam membantu pelaksanaan pengajaran di kelas. Sehingga bimbingan konseling turut berpengaruh terhadap perkembangan intlektual, emosial maupun spriritual anak, dan meningkatkan perkembangannya dengan baik. (*)

Baca Juga :  Sekelumit tentang Hari Buku Dunia, 23 April

Penulis

Uswatun Khasanah dan Anisa Agustanti

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ihsanul Fikri

Apa Tanggapan Anda ?