TINJAU. Bupati Magelang Zaenal Arifin didamping Camat Ngluwar dan Anggota Bumdesma saat meninjau alat Revitalisasi Ricemills. (foto: istimewa)
Siedoo.com - TINJAU. Bupati Magelang Zaenal Arifin didamping Camat Ngluwar dan Anggota Bumdesma saat meninjau alat Revitalisasi Ricemills. (foto: istimewa)
Daerah

Revitalisasi Mesin Penggilingan Padi Hidupkan 4 Mesin Sekaligus, Dalam 1 Jam Warga Ngluwar Hasilkan Gabah 1,5 Ton

MAGELANG, siedoo.com – Revitalisasi ricemills atau penggilingan padi menjadi solusi sekaligus terobosan yang membanggakan dalam menjaga ketahanan pangan di desa. Hal ini tercermin di Dusun Godegan, Desa Jamuskauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Camat Ngluwar, Rohmad Zani menjelaskan, mesin revitalisasi ricemills tersebut mampu menghidupkan empat (4) mesin sekaligus sehingga lebih efektif dan efisien. Bahkan mesin ini dalam satu jam dapat memproduksi atau menghabiskan gabah sebanyak 1,5 ton.

Untuk diketahui, luasan tanah pertanian di Kecamatan Ngluwar saat ini setelah terpotong pembangunan tol sebesar 1.199,4 Hektare, yang setiap tahunnya dari luas tersebut menghasilkan gabah sebanyak 16.027 ton.

“Harapannya ketika alat ini nanti mulai beroperasi secara optimal, hasil manfaatnya betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar,” kata, Rohmad.

Revitalisasi ricemills di dusun tersebut diberi nama Sumber Makmur. Alat tersebut dilaunching Bupati Magelang Zaenal Arifin dengan didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi beserta Kepala OPD terkait dan Forkompimcam Kecamatan Ngluwar, Jumat (18/11/2022).

Rohmad Zani mengucapkan terimakasih kepada Bupati Magelang yang telah memberikan kesempatan kepadanya beberapa waktu lalu untuk mengikuti Diklat PIP di Semarang. Salah satu agendanya harus mengadakan aksi perubahan di wilayah masing-masing.

Untuk itu hasil dari intensifikasi masalah yang ada di Kecamatan Ngluwar, salah satunya yang nilainya paling tinggi adalah ‘Ricemills di tempat ini. Karena sejak tahun 2018 Pemerintah sudah memberikan bantuan berupa Ricemills ini, tetapi baru beroperasi satu kali lalu diibaratkan mati suri.

“Untuk itu kami langsung bergerak untuk berkoordinasi dengan 4 anggota BUMDesma. Dan atas petunjuk dari mentor kami yaitu Bapak Asisten dan Kesra, kami didukung untuk melakukan aksi ini,” katanya.

Baca Juga :  Tonggak Ukur Kemampuan Siswa, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Gelar UKK

Adanya revitalisasi ricemills tersebut selaras dengan misi Pemerintah Kabupaten Magelang untuk meningkatkan daya saing daerah yang berbasis pada potensi lokal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.

“Untuk mencapai kondisi tersebut maka diperlukan upaya pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastuktur wilayah yang berkelanjutan, yang mana program prioritas dalam mendukung pembangunan ekonomi di Kabupaten Magelang salah satunya melalui pengembangan di sektor pertanian,” kata Zaenal.

Ia juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada BUMDesma Kawasan yang telah berkomitmen bersama masyarakat desa untuk saling bekerjasama, berkolaborasi guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa.

“Prestasi ini bisa dijadikan momentum dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui pengelolaan potensi BUMDesma, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, utamanya para pelaku UMKM,” ungkapnya.

Zaenal berharap dengan hadirnya Penggilingan Padi Sumber Makmur BUMDesma Kawasan ini, dapat memperkuat sistem usaha tani secara utuh dalam satu manajemen kawasan serta memperkuat kelembagaan petani dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, dan pengolahan serta pemasaran. (prokompim/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?