MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Magelang, Jawa Tengah menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring. Acara MPLS yang diikuti seluruh siswa kelas VII, Kepala Sekolah, Waka, Walikelas dan para guru yang mengampu kelas 7 ini dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (12- 14/07/2021).
MPLS dimulai pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Setelah penyampaian materi dan evaluasi, rata-rata acara akan berakhir pada pukul 09.30 WIB. Waktu dalam susunan acara tiga hari ini, mayoritas adalah sama, kecuali yang berbeda adalah fokus materi yang disampaikan.
“Setiap diakhir penyampaian materi selama tiga hari ini, siswa perlu mengerjakan soal evaluasi dalam waktu 15 menit. Evaluasi adalah salah satu upaya agar siswa memperhatikan materi dengan serius. Nantinya siswa yang mampu mengerjakan soal evaluasi dengan baik akan mendapat apresiasi,” kata Nurwiyono Slamet Nugroho S.Pd., M.Pd., Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala SMPN 3 Kota Magelang.
Acara ini dilakukan secara daring melalui Google Meet yang disinkronkan dengan link YouTube. Siswa dapat mengikuti salah satu diantaranya. Materi-materi yang ditayangkan juga beragam pada tiga hari tersebut.
Hari pertama adalah materi Wawasan Wiyata Mandala oleh Nur Farichah S.Pd. Materi ini berisi tentang pengenalan lingkungan sekolah hingga fasilitasnya. Pengenalan ini juga dikemas dalam bentuk video sehingga siswa akan lebih tertarik untuk menyimak.
Hari kedua yaitu menampilkan profil guru dan karyawan SMPN 3 Kota Magelang. Peralihan dari SD ke SMP tentu memiliki banyak perbedaan, diantaranya guru SD yang termasuk kategori guru kelas, sedangkan guru SMP termasuk guru mata pelajaran. Hal ini lah yang akan diperkenalkan lebih detail pada hari kedua, agar siswa kelas VII dapat mengenal guru-guru sesuai mata pelajarannya.
Hari ketiga adalah penyampaian program kurikulum untuk pembelajaran siswa baru,dan disampaikan juga terkait program kesiswaan serta pemberian materi kepramukaan. Hari terakhir ini nantinya akan ada penutup yang disampaikan oleh Nurwiyono Slamet Nugroho S.Pd., M.Pd.
Siswa kelas VII akan resmi memulai pembelajaran pada hari ketiga setelah MPLS berakhir. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Kondisi Khusus, dimana dalam kurikulum ini tidak semua materi akan disampaikan. Hanya materi-materi tertentu saja yang disampaikan kepada siswa.
“Kami berusaha memenuhi hak mereka untuk mendapatkan pengetahuan, walaupun harus dengan pembelajaran jarak jauh,” imbuh Nurwiyono.
Kedepannya sekolah juga akan mengadakan parenting yang dikhususkan untuk para orang tua. Dimana dalam kegiatan tersebut akan ada penjelasan lebih detail tentang program belajar bagi siswa baru kelas VII.
Hal ini agar orang tua akan dapat ikut serta mengontrol pola belajar anak dari rumah. Sehingga proses pembelajaran akan dapat lebih efektif dan maksimal.
Sementara itu, diawal pembelajaran baru, perpustakaan sekolah belum dapat beroperasi dengan maksimal. Namun guru-guru akan membagikan link referensi ebook yang bisa digunakan sebagai penunjang belajar. Ebook ini dapat diakses dan didownload secara gratis.
Selain itu guru-guru juga perlu membuat analisis materi yang esensial, yaitu materi yang memang harus disampaikan. Diutamakan pula adanya video pembelajaran untuk lebih memudahkan siswa dalam memahami materi. Terutama bagi siswa kelas VII dimana mereka masih dalam tahap penyesuaian. (Siedoo)