Siedoo, Berkat ketekunannya dalam mengasah minat di dunia tarik suara, Bayu Zulhamsyah berhasil meraih berbagai prestasi selama kuliah. Wisudawan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya periode Juni 2020 tersebut memilih untuk mengisi waktu kuliahnya dengan menekuni kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Yaitu bidang musik dan sosial. Salah satunya adalah aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Unair (PSUA) dan menjadi pengurus selama dua periode.
“UKM Paduan Suara membantu saya mengenalkan saya lebih jauh tentang bernyanyi klasik dan teori musik,” ucap Bayu.
Dilansir dari unair.ac.id (1/7/2020), Bayu pernah meraih Grand Champion dan Gold Medal pada kompetisi paduan suara internasional. Yaitu di ajang 4th Queen of the Adriatic Sea Choral Festival and Competition tahun 2017 di Cattolica, Italia. Kemudian mendapat penghargaan Grand Champion dan dua Gold Medal pada kompetisi paduan suara internasional Lorenzo De’Medici International Choral Festival di Florence, Italia pada tahun 2017. Serta dua Gold Medal pada kompetisi paduan suara internasional 17th Budapest International Choral Festival and Competition di Budapest, Hungaria, tahun 2019.
“Hal yang paling saya syukuri, saya pernah berkesempatan bernyanyi di depan 1.500 penonton lebih di Gedung Konser Musik Klasik ternama di dunia. Seperti Béla Bartók National Concert Hall, mewakili Asia, di kompetisi paduan suara internasional,” lanjutnya.
Selain fokus dengan UKM, Bayu juga sempat mengikuti beberapa kegiatan kerelawanan. Di antaranya adalah membantu serangkaian proses seleksi program beasiswa American Field Service (AFS) dan Youth Exchange and Study (YES), Bookdrive, dan edukasi di Bondowoso.
Banyak pelajaran berharga yang didapat Bayu selama kuliah. Salah satunya adalah bahwa menyiapkan masa depan itu baik, tetapi jangan melewatkan kesempatan yang bisa dilakukan hari ini hanya karena terobsesi dengan masa depan.
Meski sempat dikritisi karena terlalu lama berkecimpung di paduan suara, namun menurutnya, melalui paduan suara dia bisa mengunjungi berbagai negara. Serta bertemu berbagai kelompok masyarakat, dan mengetahui limit dan kapasitas pribadinya. Bayu juga merasa mengenal dirinya lebih baik karena pengalaman-pengalaman tersebut.
“Jalani waktu Anda sekarang dengan menemukan sukacita. Jangan membuat diri Anda terjerat dalam zona mempersiapkan masa depan tetapi kehilangan apa yang Anda miliki hari ini,” ucap Bayu dalam bahasa Inggris. (*)