Siedoo.com -
Daerah

Setahun Gerakan Membaca dari Perpusdes Tlaga Ilmu

TEMANGGUNG – Perpustakaan desa “Tlaga Ilmu” di Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Temanggung terus berupaya mendekatkan diri ke para pembaca. Berbagai acara digelar agar masyarakat sekitar gemar membaca buku. Memasuki usianya yang sudah setahun, para pengurus terus mengajak warga dari anak-anak hingga orang tua agar membaca menjadi bagian dari hidup.

Untuk memperingati satu tahun Perpusdes “Tlaga Ilmu” pengurus merancang acara sedemikian rupa. Beberapa pihak dari luar yang mensupport kegiatan-kegiatan perpusdes, diundang untuk berkumpul. Acara berlangsung dua hari, hingga Senin (24/10/2016) silam.

Kegiatan yang dipusatkan di Markas Perpusdes ini dimulai dengan melihat sunset di ujung utara desa. Suasana semakin menarik karena perpusdes berdampingan dengan Embung Tlogopucang. Acara dilanjutkan dengan rapat evaluasi perjalanan selama setahun perpusdes.

Sebagai penghibur, juga terdapat acara bakar jagung bersama. Tidak ketinggalan, para pengurus juga ikut meramaikan acara dengan adu bakat masing-masing. Menjelang malam pergantian hari, ada renungan serta harapan kedepan dari pengurus untuk “Tlaga Ilmu”.

Acara renungan disimbolkan dengan pelepasan lampion. Dengan harapan, perpusdes tetap bisa memberikan warna positif di Desa Tlogopucang.

Kepala Perpusdes “Tlaga Ilmu” Rofi’i mengatakan, gerakan membaca digagas kali pertama para pemuda desa setempat. Pada 24 Oktober 2015 lalu, perpustakaan tersebut dibuka langsung Camat Kandangan.

Selama perjalanan setahun ini, perpusdes menunjukkan eksistensinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Tidak hanya mengkampanyekan gerakan membaca, pengurus juga mendukung keutuhan permainan tradisional bagi anak-anak. Selain anak, sasaran gerakan membaca juga ditujukan remaja, ibu-ibu dan bahkan bapak-bapak di Desa Tlogopucang.

“Kami berharap, momentum satu tahun perjalanan perpusdes ini menjadi momentum yang tepat untuk kita evaluasi. Sehingga, ditahun depan kita dapat lebih membuat kegiatan-kegiatan yang bervariatif,” kata Rofi’i.

Apa Tanggapan Anda ?