Siedoo.com - Nurul Gusti Khatimah. l foto : ui.ac.id
Tokoh

Nurul Jadi Sarjana Kedokteran UI di Usia 19 Tahun, Predikat Cumlaude

Siedoo, Nurul Gusti Khatimah, mahasiswi Fakultas Kedokteran UI angkatan 2016 berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran (S.Ked) di FKUI pada usia 19 tahun 5 bulan dengan predikat Cumlaude IPK 3,55. Ia diwisuda awal bulan ini.

Nurul lahir di Tangerang, Banten, 7 Agustus 2000. Masuk sebagai mahasiswa baru di FKUI lewat jalur SNMPTN pada tahun 2016. Sebelumnya berhasil menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.

“Menjadi dokter memang cita-cita saya sejak kecil. Alhamdulillah sekali saya dapat diterima di FKUI dan sekarang telah menyelesaikan pendidikan S.Ked,” ucap Nurul dilansir dari ui.ac.id.

Nurul mengakui perjalanannya untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi seorang dokter bukanlah perjalanan yang mudah. Banyak suka duka yang telah dilalui hingga akhirnya mampu menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran.

“Wisuda S.Ked ini bisa dibilang baru setengah jalan dari upaya saya meraih cita-cita menjadi seorang dokter. Selanjutnya saya akan memasuki dunia klinik dimana tingkat kesulitan dan bobot perkuliahannya akan lebih berat lagi. Semoga saya bisa melaluinya,” ujar Nurul.

Untuk bisa menjalani pendidikan di FKUI dengan baik, Nurul berpendapat bahwa sangat penting bagi seorang mahasiswa kedokteran mengetahui tipe atau gaya belajarnya masing-masing.

“Tipe belajar ada visual, auditorik, menulis, dan kinetik. Tiap orang berbeda-beda tipe belajarnya lebih dominan yang mana, tapi untuk saya, saya lebih ke menulis dan auditorik. Selain itu, untuk belajar, materi yang saya baca bisa dari textbook atau jurnal atau dari internet yang sumbernya terpercaya baik berbentuk bacaan atau video,” jelasnya.

Kebiasaan inilah yang membuat Nurul selalu menandai tanggal ujian di kalender. Lalu memperkirakan kapan mulai mencatat materi, dan kapan akan membaca kembali catatan tersebut.

Baca Juga :  Berikut 21 Nama Bakal Calon Rektor UI Periode 2019-2024

“Sama seperti saat di SMA. Saya biasanya mempelajari dulu bab yang akan dibahas esok harinya sambil mencatat di rumah. Lalu saat di kelas saya bertanya kalau ada yang tidak saya pahami,” jelasnya.

“Dan setelah kelas biasanya ada hal yang saya tambahkan di catatan saya dan latihan soal. Jadinya kalau sudah dekat hari ujian, saya biasanya mengumpulkan catatan saya dan me-review kembali materinya,” akunya. (*)

Apa Tanggapan Anda ?
Tagged