Siedoo.com -
Internasional Tokoh

Di Korsel, Atlet Woodball Unnes Mendulang Tiga Emas dan Satu Perak

Siedoo, Pada 13-19 Juni 2019 di Beoun-Gun, Korea Selatan berlangsung kompetisi tingkat internasional, ‘10th Asian Woodball University Championship 2019′. Tim Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah telah berhasil mendulang prestasi membanggakan.

Menurut Drs. Kriswantoro, M.Pd pelatih mengatakan, kontingen mengikuti 4 kategori yang dipertandingkan. Yaitu kategori Single Fairway Competition Putra, Single Fairway Competition Putri, Team Stroke Competition Putra, dan Mix Double Fairway Competition.

“Dari 4 kategori ini, kontingen Unnes berhasil mendulang tiga medali emas dan satu medali perak,” ujar Kriswantoro.

Para atlit tersebut adalah Johan Fauji mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan berhasil memeroleh emas pada katagori Single Fairway Competition Putra.  Kemudian Febriyanti  mahasiswa Ilmu Keolahragaan memperoleh emas pada cabang Single Fairway Competition Putri.

Medali emas juga  diperoleh pada kategori Team Stroke Competition Putra. Dengan anggota tim  Johan Fauji, Bagas Ardian, Aulia Riefky Nurafian, ketiganya mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Muhammad Hanif (Ilmu Keolahragaan),  dan Wulan Slamet Susilo (Managemen).

“Pada kategori Mix Double Fairway Competition, pasangan Wulan Slamet Susilo (Managemen) dan Wahyu Pandang Sari (Pendidikan Kepelatihan Olahraga) mendapatkan  medali Perak,” terang Kriswantoro, seperti ditulis unnes.ac.id (17/6/2019).

 Sementara itu, Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman mengapresiasi dan menyatakan bangga atas prestasi yang diraih para mahasiswanya. Terlebih ajang ini merupakan kompetisi internasional yang tentunya semua peserta adalah atlet mahasiswa terbaik dari negara asalnya.

“Saya bersyukur dan merasa bangga atas perolehan tiga medali emas dan satu medali perak di ajang Woodball University Championship 2019 di Beoun-Gun Korea Selatan. Perolehan prestasi ini akan menginspirasi mahasiswa lain untuk berprestasi,” ungkap Prof. Fathur Rokhman. (*)

Apa Tanggapan Anda ?