Siedoo.com -
Opini

Makna dan Risiko Tidur Setelah Sahur

Siedoo, Bukan sebuah perkara yang mudah bagi seseorang untuk mampu bangun makan sahur saat dini hari. Agar mampu bangun saat dini hari, harus diawali dengan waktu tidur yang tepat. Saat tidur yang baik sesuai sunnah adalah setelah shalat isya’.

Dengan berpedoman durasi tidur sehat selama 6-8 jam, diambil lama tidur sehat minimal selama 6 jam, diproyeksikan bangun saat dini hari di sepertiga malam terakhir sekitar pukul 03.00, dini hari. Sehingga, seseorang harus sudah masuk tidur sekitar pukul  21.00.

Harapannya saat pukul 23.00-01.00, seseorang sudah masuk ke tidur nyenyak, yang menunjang proses regenerasi sel-sel otot jantung. Pada pukul 01.00-03.00 menunjang proses detoks hati dan empedu ke usus besar.

Inilah piket organ tubuh selama jam malam yang terjadi secara otomatis. Berikut ini disajikan tips-tips yang mudah dilakukan seseorang, agar mudah bangun tidur saat dini hari di sepertiga malam terakhir dan melakukan sahur :

1). Sempatkan tidur siang,

Budaya sehat Islami yang dicontohkan Rasulullah yang dinamakan tidur qoilulah, yaitu tidur di siang hari selama 15-30 menit setelah shalat Dhuhur akan meningkatkan produktifitas kerja di 2,5 jam ke depan. Jangan berlebihan waktunya.

Bila tidur siang lebih dari 60 menit, akan membuat badan menjadi lelah setelah bangun tidur. Tidur siang menjaga stamina tubuh.

2). Hindari makan malam berlebihan,

Makan malam berlebihan akan membuat pencernaan aktif (mulut hingga usus 12 jari) dan menghambat proses penyerapan makanan di usus halus. Sehingga, nutrisi makanan tidak bisa masuk ke dalam darah.

3). Siapkan menu sahur esok,

Menyiapkan menu sahur malam sebelumnya, menghindari persiapan mengolah makanan sahur yang sangat memakan waktu. Lebih sehat menu sahur adalah buah segar yang tidak terlalu banyak persiapan dan tidak begitu ribet membuatnya.

4). Niat bangun sahur dan hindari begadang,

Baca Juga :  Cakap Menulis, Penting Bagi Mahasiswa Keguruan dan Calon Guru

Dengan berniat sebelum tidur akan menghidupkan sinyal siaga bangun dini hari keesokan harinya. Begadang akan membuat hati, empedu dan paru-paru tidak mampu mendetoks dirinya sendiri.

5). Setel alarm bangun tidur,

Sebaiknya pilihlah jenis ringtone gadget yang suaranya berisik dan keras. Letakkan di dalam gelas mug agar suaranya lebih nyaring.

6). Siapkan handuk basah,

Di dekat tempat tidur dapat disiapkan handuk yang tercelup dalam baskom air. Bila saat bangun pagi mata masih sangat lekat sulit dibuka, handuk ini dapat dipakai untuk membasahi dan membasuh muka dan tengkuk agar wajah menjadi segar dan mata otomatis mudah terbuka.

7). Minta bangunkan orang lain,

Apabila ada orang yang rajin bangun dini hari, dapat dimintai tolong untuk membangunkan kita.

8). Makan sahur lebih sehat,

Setelah bangun dini hari seyognyanya sempatkan untuk makan sahur, karena makan sahur lebih menyehatkan dan merupakan sunnah sehat dengan mengakhirkan makan sahur. Bangun saat dini hari tanpa seseorang terlatih melakukan shaum sunnah atau rutin shalat tahajjud di luar Ramadhan, memang sangat memberatkan dan sangat tidak disukai banyak orang.

Terputusnya waktu tidur yang biasa dilakukan setiap hari harus berubah drastis di saat melakukan ibadah shaum Ramadhan. Oleh karenanya, tidak jarang seseorang setelah makan sahur kemudian akan melanjutkan tidur malamnya, yang dapat berakibat kehilangan saat subuh berjamaah dan shalat sunnah Fajar.

Dalam sebuah Hadist Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda yang artinya sebagai berikut :

Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras” (HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a).

Dari makna hadist tersebut, tampak ada risiko hati akan menjadi keras bila kita tidur setelah makan, termasuk makan sahur. Hati bagi manusia ada dua makna, yaitu hati nyata sebagai organ fisik yang dalam dunia medis di sebut sebagai liver ( hepar) atau hati maya, sebagai organ maya berupa qolbu yang letaknya ada di otak depan bagian depan (pre frontal cortex), dimana merupakan tempat tumpuan di dahi saat sujud.

Baca Juga :  Hari Laut Sedunia, Sejarah dan Tujuannya

Marilah kita telaah hati mana yang akan menjadi keras bila seseorang seusai sahur langsung tidur segera. Risiko tidur setelah makan sahur dari aspek kesehatan akan beresiko membuat penyakit-penyakit sebagai berikut :

1). Perut buncit gemuk (obesitas sentral),

Karena tidur saat setelah makan akan membuat makanan lebih lambat dicerna. Akibat saat seseorang tidur, getaran energi tubuh menjadi sangat rendah dan metabolisme ke metabolisme basal.

Saat tidur proses yang berlangsung adalah proses penyerapan makanan. Sehingga makanan yang baru masuk akan diserap maksimal oleh usus halus dan dengan bahaya disini adalah, berkomposisi asupan makanan sahurnya sangat rendah serat.

Sehingga sangat berpotensi akan mudah diubah menjadi lemak dan dengan rendahnya aktifitas fisik saat shaum, sangat mudah disimpan sebagai lemak bawah kulit, terutama di daerah perut. Timbunan lemak perut berlebihan inilah yang disebut perut buncit (obesitas sentral). Timbunan lemak yang sangat berbahaya bagi kesehatan organ jantung, hati, empedu dan ginjal.

2). Fatty liver, akibatkan hati keras (chirrosis hepatis),

Timbunan lemak berlebihan di perut akan menumpuk secara masif di sekitarnya, salah satunya adalah organ hati adalah perlemakan hati (fatty liver). Hati yang sel-selnya diselubungi oleh timbunan lemak, termasuk saluran-saluran dalam hati dan pembuluh darah dalam hati. Secara perlahan tapi pasti sel-sel hati akan rusak akibat timbunan lemak tersebut.

Kerusakan hati ini akan menimbulkan proses fibrosis hati yaitu penggantian sel-sel hati yang rusak (sekitar 50% nya) dengan jaringan ikat pengisi serat jenis fibrous. Dan apabila kerusakannya lebih dari 80%, hati akan mengkerut yang sering dikenal sebagai cirrhosis hepatis.

Inilah fase terminal dari proses kerusakan hati. Organ hati yang semula berkonsistensi kenyal empuk, menjadi sangat keras dan rigid dengan kegagalan fungsi utamanya sebagai organ pembuang racun. Inilah makna hati keras (cirrhosis hepatis) secara fisik yang tersurat dari hadist di atas.

Baca Juga :  Hari Gizi, Mengenal Bapak Gizi Indonesia Prof. Dr. Poorwo Soedarmo

3). Stroke,

Akibat lain dari penumpukan lemak di pembuluh darah adalah risiko timbulnya serangan stroke baik perdarahan (hemorrhagik) atau sumbatan (infark).

4). Gerak balik pencernaan,

Saat setelah makan, asam lambung akan aktif diproduksi untuk melakukan proses pencernaan makanan. Bila seseorang langsung tidur pada saat ini, posisi lambung akan pada posisi sejajar dengan mulut.

Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya muntah (regurgitasi) bubur makanan dan asam lambung masuk ke mulut dengan sensasi mulut pahit. Kondisi ini yang disebut sebagai GERD (Gastro Esophageal Refluks Disease).

5). Risiko tersedak,

Gerak balik saluran pencernaan ini sangat memungkinkan terjadinya proses tersedak. Yaitu, masuknya makanan ke saluran pernafasan, sehingga memicu refleks batuk saat tidur setelah makan kenyang. Makanan tidak boleh masuk ke saluran nafas karena beresiko terjadinya radang paru ( pneumonia).

6). Nyeri dan perut kembung (dyspepsia),

Keluhan tersering dan terbanyak saat perut kenyang langsung tidur adalah akan memicu rasa tidak enak di ulu hati hingga timbul sensasi rasa nyeri di ulu hati atau perut. Jadi sebaiknya akhirkan makan sahur hingga adzan subuh bergema dan segera ambillah air wudhu untuk melakukan shalat subuh berjamaah di masjid terdekat.

Semoga bermanfaat. Salam sehat holistik.

 

 

 

*Medi Wirawan, dr, DFM, MPH

Dokter Konsultan Sehat Holistik

Apa Tanggapan Anda ?