Siedoo.com - Jurusan Farmasi SMK Muhammadiyah Kota Magelang mengadakan kegiatan cek kesehatan untuk masyarakat. l foto : Narwan l Siedoo
ADV Daerah

Siswa Jurusan Farmasi Dilibatkan Aktif Kegiatan Kemasyarakatan

MAGELANG – Sebagai bekal kelak terjun ke masyarakat, para siswa SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Jawa Tengah mulai dilibatkan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Hal itu untuk membekali sekaligus membiasakan para siswa terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat. Karena menjadi penting ketika mengaplikasikan ilmu termasuk keterampilan yang didapat dari bangku sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti dilakukan siswa Jurusan Farmasi dengan salah satu kegiatan mereka. Yaitu, cek kesehatan untuk masyarakat. Seperti cek kesehatan gula darah, asam urat, dan kolesterol di kompleks Masjid Al Ittihad setempat. Sasaran kegiatan peserta pengajian warga Muhammadiyah Kota Magelang, Sabtu (8/2/2020).

Akhlis, S.Farm.Apt sebagai ketua kompetensi keahlian farmasi menyatakan farmasi SMK Muhammadiyah Kota Magelang akan semakin aktif dan sering terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.

“Memang kali ini sasaran baru warga Muhammadiyah Kota Magelang, baik pimpinan ranting, cabang, daerah hingga guru dan karyawan amal usaha. Namun ke depan bisa menyasar lebih luas, misalnya wali murid atau warga masyarakat lainnya,” katanya

Kegiatan cek kesehatan yang diprakarsai Tim Kewirausahaan SMK Muhammadiyah sekaligus sebagai media mengenalkan potensi dan salah satu keterampilan siswa kepada masyarakat.

Kegiatan ini disambut baik peserta pengajian. Meskipun dikenakan tarif cek kesehatan, namun tetap terjangkau. Tarif pelayanan cek gula darah dan asam urat dengan biaya Rp 15.000. Sedangkan cek kolesterol bertarif Rp 20.000

“Kegiatan mendapat respons bagus dari peserta pengajian. Sehingga memungkinkan untuk diperluas jangkauannya. Karena mengetahui kesehatan diri sangat penting bagi masyarakat,” tambah Akhlis.

Angga, salah satu peserta menyatakan, terbantu dengan adanya cek kesehatan ini karena dapat melihat kondisi kesehatan sehingga mampu mengupayakan upaya preventif.

“Saya menjadi lebih tahu kondisi kesehatan sehingga dapat menjaga kesehatan dengan pola makan yang baik. Pada dasarnya lebih baik mencegah daripada mengobati,” katanya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?