Siedoo.com -
Nasional

Lima Pesan Penting Danjen Akademi TNI kepada Taruna-Taruni Akmil

MAGELANG – Dinamika, tantangan dan prospek para taruna dan taruni Akademi Militer (Akmil) di masa mendatang dibahas. Akademi yang terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah tersebut menghadirkan Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos. Dinyatakan, perwira TNI ditakdirkan untuk memimpin. Sebab itu, taruna dan taruni – calon perwira TNI haruslah belajar memimpin, semua dimulai dari diri sendiri.

“Jadilah pemimpin yang selalu bisa menjadi pendengar, merasakan derita orang lain (anak buah) mengenali lingkungan, orang lain, diri sendiri,” katanya dihadapan 740 Taruna Akmil dan 58 Taruni Tingkat I, II dan III.

Danjen memberikan penekanan kepada para taruna dan taruni untuk:

1. Taruna dan Taruni harus menyiapkan diri untuk menjadi perwira yang beritegritas , berpengetahuan dan trampil dalam tugasnya.

2. Selama menjalani agar menanamkan nilai-nilai moralitas untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik.

3. Akan percuma dilakukan modernisasi kalau SDMnya tidak di modernisasi, cara berfikir dan prilakunya sesuai dengan tuntutan perubahan.

4. Ini sangat penting. Leadirship dan kemampuan manajerial para senior yang amanah dan bisa memberi teladan kepada yunior adik adiknya.

5. Sebaik dan sepandai apapun yunior, tetapi kalau seniornya tidak beres maka kebaikan yunior itu akan terkooptasi/ percuma oleh buruknya Leadirship seorang senior.

Danjen juga memberikan motivasi keras kepada taruna dan taruni. “Kalian akan menjadi pemimpin pada setiap levelnya. Untuk itu siapkan dari sekarang,” tandasnya.

Di bagian lain, masih di Akmil Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo berkesempatan menjadi Keynote Speaker pada Seminar Prodi (Program Studi) Manajemen Pertahanan yang digelar di Gedung Lilly Rochli Akademi Militer, belakangan ini.

Baca Juga :  Siapkan 333 Sekolah Darurat di Sulteng, Alokasikan Dana Miliaran

Seminar yang mengambil tema “The Sinergy of The Nations Component in Dealing With Indonesia Which is Prone to Disaster” atau “Sinergitas Komponen Bangsa Dalam Menghadapi Indonesia yang Rawan Bencana” tersebut dihadiri Gubernur Akmil dan para Pejabat Distribusi Akmil.

Peserta Seminar terdiri dari Mahasiswa dari wilayah Perguruan Tinggi-Perguruan Tinggi Wilayah Yogyakarta dan Magelang, Taruna dan Taruni Akmil dan Akpol.

Gubernur Akmil, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan dalam Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, disebut wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki kondisi geografis,biologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang di sebabkan oleh faktor alam, faktor non alam.

“Maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional,” paparnya.

“Atas dasar kondisi tersebut, maka Prodi Manajemen Akademi Militer, memprakarsai acara Seminar Prodi Manajemen Pertahanan Akademi Militer,” tambahnya.

Kepala BNPB menyampaikan air adalah sumber kehidupan, sungai adalah peradaban sebuah bangsa. apakah kita pantas dianggap bangsa yang beradab bila mata air dirusak dan sungai dicemari?

Ia mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk melindungi air. “Agar kelak berurai air di sekitar kita,” tandasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?