MAGELANG – Untuk menghadapi dan membekali tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, setiap taruna – taruni diwajibkan menempuh tahapan kemahiran menembak. Diantaranya, tentang Kemahiran Menembak Pratama. Hal tersebut sebagai realisasi kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat yang menekankan kepada jajaran TNI AD, bahwa mulai 2015 lalu, seluruh prajurit TNI AD sudah mempunyai kualifikasi Hirbak tingkat Pratama.
“Menembak merupakan kemampuan yang harus dikuasai seorang Prajurit TNI. Kemampuan menembak merupakan syarat keharusan yang menentukan, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas operasi dalam rangka mempertahankan kesatuan NKRI,” jelas Wakil Gubernur Akademi Militer Brigjen TNi Wirana Prasetya Budi S.E., saat upacara pembukaan kegiatan Uji Kemahiran Menembak (Hirbak) kelas Pratama Taruna – Taruni Akmil Tingkat III TP 2018/ 2019 di Lapangan Tembak Sarsanto Pelempungan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Upacara pembukaan kegiatan, yang belangsung mulai dari 16 – 21 Desember 2018 tersebut, juga dihadiri pejabat Distribusi Akmil, para pengasuh, pelatih dan pendamping taruna/taruni. Untuk materi uji kemahiran menembak (Hirbak) Kelas Pratama bagi Taruna/Taruni Tingkat III/Sermadatar TP 2018/2019 ini, meliputi materi menembak koreksi dasar senapan jarak 25 meter, menembak kelompok jarak 100 m, 200 m dan 300 m; menembak tepat jarak 100 m, 200 m dan 300 m; dan menembak tempur reaksi.
Adapun hasil positif dari kebijakan Kasad tersebut pada November 2018, TNI AD membuktikan di Lapangan 400 Terendak Camp, Melaka, Malaysia. Pasukan Indonesia menunjukkan kedigjayaannya (kesaktiannya) pada Lomba Tembak Asean Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun 2018. TNI AD menjadi juara AARM dengan 9 trophy dan 32 emas dan memecahkan rekor perolehan medali selama keikutsertaan TNI AD pada lomba AARM.
Selain itu juga keluar sebagai juara umum pada Lomba Tembak Piala Panglima TNI tahun 2018, mulai 7 -11 Desember 2018 di lapangan Kartika, Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong.
Wakil Gubenur Akmil menekankan kepada para penyelenggara maupun pelaku untuk memperhatikan faktor keamanan dan cuaca. Kondisi curah hujan yang cukup tinggi pada bulan ini dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.
“Para peserta memperhatikan instruksi pelatih tentang merubah jarak pada saat menembak lanjutan, agar nilai yang dicapai memperoleh hasil maksimal,” jelas dia. (Siedoo)