Siedoo, MUSEUM sangat erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Terutama pendidikan kesejarahan. Di museum, kita bisa belajar tentang masa lalu, perkembangan peradaban manusia, bahkan belajar sejarah bangsa dan negara kita.
Perjuangan para pejuang kemerdekaan, hingga perjalanan pemerintahan dengan segala seluk-beluknya. Misalnya saja mengenai sejarah perkembangan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), kita dapat mengunjungi Museum BPK RI, yang ada di Kota Magelang. Tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro No. 1, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Sangat mudah dituju, sebab museum ini berada di kompleks Rumah Dinas Residen Kedu, atau dikenal dengan sebutan Karesidenan.
Sejarah Museum BPK RI Magelang
Museum BPK RI ini menempati tanah seluas 662,3 meter persegi dan bangunan seluas 262,3 meter persegi. Museum BPK RI ini diresmikan pada 4 Desember 1997 oleh ketua BPK RI saat itu, yakni Prof. Dr. JB. Sumarlin.
Adanya Museum BPK RI benar-benar dapat mengungkap perjalanan sejarah perkembangan Badan Pemeriksa Keuangan Negara kita. Gedung yang dijadikan museum ini, mula-mula adalah kantor BPK, dibentuk berdasarkan surat Penetapan Pemerintah RI No. 11/OEM tanggal 28 Desember 1946. BPK waktu itu baru memiliki beberapa pegawai yakni R. Soerasno sebagai Ketua, Djunaedi sebagai sekretaris, dan Dr. Aboetari sebagai Anggota.
Gedung tersebut mulai dipergunakan sebagai aktivitas BPK mulai 1 Januari 1947 hingga tahun 1948. Kemudian pada 6 November 1948 tempat dan kedudukan BPK dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta dengan penetapan pemerintah nomer 6/1948, dengan ketuanya adalah R. Kasirman yang diangkat dengan SK Presiden RI tanggal 31 Desember 1949 No. 13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.
Direnovasi dan Lebih Modern
Kini, Museum BPK RI dengan wajah baru dan memiliki beberapa fasilitas berteknologi modern. Sehingga, museum ini patut dikunjungi sebagai media belajar sejarah bagi siapa pun, utamanya para generasi muda.
Koleksi Museum Badan Pemeriksa Keuangan ini antara lain berupa lambang – lambang organisasi dari tahun 1961 sampai dengan saat ini. Dipamerkan pula buku-buku laporan hasil pemeriksaan, foto-foto ketua BPK yang pernah menjabat, foto-foto tentang sekretaris umum BPK, serta foto-foto aktivitas BPK RI.
Dipajang juga patung setengah badan R. Soerasno, ketua BPK pertama, beserta pakaian dinas yang pernah dipakai lengkap dengan satu set tanda pangkat, dan peralatan kantor. Di antaranya mesin tik yang pernah dipakai untuk menjalankan tugas-tugas konstitusional BPK dan juga pesawat telepon yang merupakan satu-satunya alat komunikasi kedinasan yang dimiliki oleh BPK waktu itu.
Dipasang pula lukisan batik berukuran 275 cm x 690 cm yang menggambarkan misi dan tugas konstitusional BPK RI. Selesai mengalami proses renovasi dan penambahan fasilitas, Museum BPK RI diresmikan oleh Wakil Ketua BPK RI, Sapto Amal Damandari, pada Senin 9 Januari 2017.
Peresmian tersebut menandai era demodernisasi museum yang ada di Indonesia. Museum BPK RI menjadi museum sejarah yang pertama menggunakan fasilitas teknologi modern.
Seperti augmented reality dan virtual reality, bahkan game resmi BPK RI juga bisa dimainkan pengunjung. Sebuah game dengan permainan yang menyenangkan dan mengasah otak pengunjung yang memakainya.
Sejak itu, museum ini semakin banyak dikunjungi masyarakat. Semakin sering mengadakan kegiatan promosi, edukasi, kesejarahan, dan kegiatan sosial dengan menggandeng komunitas dan pihak lain.
Atas prestasi ini pada 11 Oktober 2018, Museum BPK RI memperoleh penghargaan Abiwara Pariwisata Jawa Tengah 2018. Dalam hal ini Museum BPK RI menyabet juara ke-2 pada kategori Daya Tarik Wisata yang Dikelola Pemerintah. Adapun tujuan dari ajang ini adalah untuk memberikan apresiasi kepada insan pariwisata yang peduli terhadap pembangunan pariwisata Jawa Tengah.
Penghargaan diterima langsung oleh Kepala Museum BPK RI, Dicky Dewarijanto. Sementara untuk kategori yang sama, peringkat pertama diraih oleh Owabong (Purbalingga) dan peringkat ketiga diraih oleh Taman Wisata Kyai Langgeng (Kota Magelang).
Museum BPK RI memiliki banyak ruang yang siap dikunjungi masyarakat sebagai wahana belajar sejarah BPK. Ruangan-ruangan tersebut adalah:
- Ruang Lobby
- Ruang Audiovisual
- Ruang Wajah BPK
- Ruang Titik Nol
- Ruang Sang Ketua
- Ruang BPK
- Ruang Rekam Jejak
- Kids Museum
- Ruang Storage
- Ruang Perpustakaan
- Temporary Exhibition
- Ruang Souvenir
- Ruang Kantor, dan
- Cafetaria
Seperti halnya saat kita berkunjung ke suatu tempat yang unik dan menarik, di Museum BPK RI ini pun kita dapat mengabadikan moment dengan berfoto di sudut-sudut ruangan yang didesain modern dan up to date. Sangat artistik dan instagramable.
Bagi warga masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum BPK RI tidak perlu kuatir dengan tiket masuk. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat lebih mengenal Badan Pemeriksa Keuangan pemerintah ini, dan lebih mengetahui sejarah BPK RI.
Dengan muara tujuannya, masyarakat akan lebih peduli akan arti pengawasan anggaran oleh pemerintah. Yaitu, terhadap program-program kerja yang tengah dijalankan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
*Narwan, S.Pd
Guru SD Negeri Jogomulyo, Tempuran
Magelang, Jawa Tengah.