Siedoo.com -
Nasional Tokoh

Mahasiswa ITS Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah

SAMARINDA – Ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dilangsungkan di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Berbagai perguruan tinggi dari daerah berebut menampilkan karya terbaiknya. Pagelaran tingkat nasional ini dimenangkan oleh perwakilan tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur.

Tim ITS diwakili Avenzoar Zufar Qisthauzan, Muhammad Ainul Yaqin, dan Ikhlasul Amal Rianto yang membuat metode ajar Fisika dengan bantuan aplikasi PhET (Physics Education Technology). Melalui karya tersebut, mereka berhasil menjadi juara satu pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah itu.

Mahasiswa menilai, keluhan dari siswa, khususnya siswa SMA pada pelajaran fisika, karena kurangnya kemampuan memahami konsep dasar. Solusi dari permasalahan tersebut ialah menjadikan fisika sebagai model animasi. Siswa dinilai lebih tertarik dengan animasi bergerak.

“Oleh sebab itu PhET mampu menarik perhatian serta minat para siswa,” kata anggota tim Ainul Yaqin.

Mahasiswa Teknik Industri ITS tersebut menjelaskan, hingga saat ini PhET masih belum populer di Indonesia dan penggunaannya masih minim di sekolah-sekolah. Mereka melakukan inovasi dengan membuat lembar kerja siswa khusus PhET, kemudian menjelaskan dengan metode percobaan pada aplikasi.

Ikhlasul Amal menambahkan, metode ini telah diujicobakan pada siswa SMA di MAN Surabaya. Tim mengambil sampel satu kelas X dan XI yang masih segar pengetahuannya tentang fisika. Dalam metode pengajaran ini, timnya mengambil sampel dengan melakukan uji pretest dan posttest.

“Metode ini berhasil karena ada peningkatan nilai dari pretest dan posttest sekitar 30,43 persen,” urainya.

Avenzoar Zufar mengatakan, tujuan metode yang dirancang bersama timnya ini memudahkan siswa dalam mempelajari fisika. Menurut penelitian Avenzoar dan tim, apabila siswa susah memahami konsep dasar, maka siswa menjadi malas dan tidak bersemangat belajar fisika.

Baca Juga :  ITS Berbagi Ilmu tentang Kualitas Pendidikan

“Jika tidak dilakukan tindak lanjut, kedepannya akan makin susah dalam menyelesaikan soal fisika yang rumit,” tandasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?