YOGYAKARTA – Empat mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menerima Rp 100 juta untuk modal usaha. Itu didapat setelah menjuarai kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dalam kategori Mahasiswa Bidang Usaha Teknologi Nondigital di Malang, Jawa Timur.
Kempat mahasiswa tersebut adalah Alwy Herfian S, Tri Yunianta, Bruno Fandi Adi dan Arrijaal Habiburahman. Mereka mengawali bisnisnya dengan mengikuti kompetisi Innovative Academy (IA) yang diselenggarakan UGM di tingkat kampus.
Setelah dinyatakan lolos, mereka mendapat pelatihan dan binaan dari universitas dengan mendatangkan mentor hingga pendanaan untuk operasional dan pengembangan.
“Kami dulu berdiri di sebuah garasi rumah teman saya di daerah Godean tahun 2016 lalu. Kami terus berkembang hingga saat ini,” kata Alwy dilansir dari ugm.ac.id.
Dalam kompetisi tersebut, mereka membawa nama bendera Majapahititech. Usaha ini bergerak dalam bidang inovasi hardware dan sekarang sudah merambah bidang IoT (internet of things) dan AI (Artificial Intelegence).
Meski meraih penghargaan dalam kompetisi bisnis, Alwy dan ketiga rekannya terus berkomitmen mengembangkan usaha bisnis yang mereka jalankan.
“Kami akan terus melanjutkan bisnis, lebih produktif menghasilkan inovasi, dan memperlebar cangkupan mitra,” katanya.
Saat ditanya jumlah mitra, mereka sudah melakukan kerja sama bisnis sebanyak 8 mitra dengan nilai omset mencapai Rp 1 miliar hingga akhir tahun ini.
“Sudah jalan dengan kurang lebih 8 mitra, di akhir tahun ini diperkirakan nilai bisnis sampai Rp 1 miliar,” katanya.
Untuk memenangkan kompetisi WMM tidaklah mudah, karena mereka harus mempresentasikan jenis usaha yang sudah mereka jalankan, meski rata-rata masih duduk di bangku kuliah.
Mahasiswa dari Fakultas FMIPA UGM ini menyebutkan beberapa hal yang menjadi tolak ukur penilaian dari dewan juri diantaranya, kebaruan ide yang berprospek di masa depan, revenue bisnisnya, profil tim, dan cara mengelola tim.
“Termasuk sudah bermitra dengan siapa saja dan cara mengatasi masalah,” tuturnya.
Saat ini, usaha binis yang mereka rintis sudah memiliki sekitar 19 orang anggota yang kesehariannya membantu pengembangan usaha bisnis tersebut. (Siedoo)