Siedoo.com -
Featured Tokoh

Berprestasi dari Pukulan dan Tendangan

MAGELANG – Senyum dari dua siswi ini mengalir alami. Dari raut wajahnya masih terselimut rasa bangga dan bahagia. Bangga karena baru saja menorah prestasi di tingkat nasional dan daerah. Bahagia karena bisa membawa nama harum sekolah.

Mereka adalah Mega Kartika dan Ayu Listya Rini, siswi SMA Negeri 1 Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kedua perempuan berjilbab ini bagai api dan asap, seolah tak dapat dipisahkan.

Di kejuaraan tingkat nasional, Open Championship Teakwondo ke-6 di GOR Samapta Kota Magelang dan di Popda Cabor Teakwondo tingkat Kabupaten Magelang, belakangan ini, mereka meraih prestasi yang sama.

Di tingkat nasional, meraih juara III. Di Popda meraih juara II. Kelas tanding Mega under 48 kg, Ayu under 45 kg.

“Sebagai persiapannya terus berlatih. Termasuk penguatan fisik dengan olahraga lari,” kata Mega yang duduk di kelas XI IPA 3.

Pukulan dan tendangan yang dilayangkan ke lawan-lawan masih juga melekat dalam ingatan mereka. Apalagi ketika harus menjatuhkan lawan.

“Rasa grogi dalam bertanding tetap ada. Jelang detik-detik bertanding dan di awal bertanding. Begitu mulai berhadapan dengan lawan, saling pukul memukul, rasa grogi perlahan hilang,” tambah Ayu siswi kelas XI IPS 2.

Rasa nerves atau grogi, baginya, bisa dibendung dengan harapan untuk menjadi juara. Semangat menjadi semakin menggebu.

“Walau belum juara satu ya tidak masalah. Yang penting berani berkompetisi. Saya akan tetap giat berlatih, untuk menjemput kemenangan di pertandingan mendatang,” tandasnya.

Untuk taekwondo di Popda dari sekolah tersebut ada yang meraih juara I. Peraihnya adalah Mia Sari Setyowati kelas under 56 kg.

Bulu Tangkis Juara 1

Di Popda, prestasi lain cabor bulu tangkis, Vina Nourmalita Sari meraih juara 1, cabor atletik; Darwati (putri) juara 1, Teddy Dwi Asmoro (putra) juara 3.

Baca Juga :  Siswa SMA N 4 Semarang Ciptakan Alat Pengubah Rob Jadi Air Bersih

Di samping itu, keterlibatan Danang Pramudya, Jarot Styo Purnomo, Hery Nugroho mengantarkan juara 3 cabor bola voli, lalu Nandy Bima Zaid, Wiranto, Galih Setiawan, Ronaldo Dwi Gustoro mengantarkan juara 3 cabor sepak takraw.

Vina Nourmalita Sari mengaku memiliki hasrat untuk menjadi juara sejak duduk di bangku SMP. Tetapi, realitanya baru terkabul pada kejuaraan Popda tersebut di tingkat daerah.

“Kalau di kejuaraan lain kadang juara 2 atau 3. Tapi kalau juara 1 ya saat Popda itu,” akunya dengan wajah gembira.

Kemampuan Siswa-Siswi Terus Diasah

Kepala SMAN 1 Candimulyo Drs Rohmad Chozin M.Ag mengaku bangga dengan prestasi-prestasi tersebut. Pihaknya akan terus mengembangkan sekolah dan memberi fasiltas yang memadai untuk kemajuan siswa-siswinya. Baik itu dalam karya ilmiah ataupun olahraga dan lainnya.

“Dalam kesempatan kompetisi-kompetisi yang ada, di waktu mendatang, siswa-siswi akan kami dorong untuk selalu ikut,” tegasnya.

Dalam mendukung siswanya berprestasi di bidang olahraga, sekolah yang berdiri tahun 1994 tersebut memberi wadah lewat ekstrakurikuler olahraga. Saat ini dibina guru pembimbing Drs. Muh Takari dan Prihartono SPd.

“Meski ada di sekolah pinggiran. Non akademik tetap ditonjolkan,” kata Waka Kesiswaan Drs. Supono.

Muh Takari menambahkan, saat ekstrakurikuler tersebut mengampu cabor sepak takraw, atletik, bola voli. Yang terbaru adalah teakwondo mulai 2013.

Sebelumnya, siswa sekolah di kecamatan yang terkenal dengan buah duriannya tersebut juga menjadi juara 1 lomba foto tinggal nasional dan juara 2 karya ilmiah remaja yang digelar Fakultas Teknik UGM, pertengahan Februari lalu.

Pentas Tari Babar Ujar Andong di Bali

Senin, 5 Maret 2018, ratusan siswa-siswi sekolah tersebut berangkat ke Pulau Bali untuk pentas Tari Babar Ujar Andong, dengan diampu Dr. Sarbini. Perjalanan mereka juga dalam rangka study tour.

Baca Juga :  Rentetan Prestasi Mahasiswa ITS Medio 2018

“Ini (Babar Ujar Andong) tari kolosal dengan melibatkan 150 siswa, pentasnya di Pantai Pandawa,” kata pria yang akrab disapa Mbah Ben tersebut.

Tari tersebut akan mengangkat lokalitas Candimulyo. Hal ini akan direalisasikan dalam kostum dari daun pohon durian.

“Candimulyo terkenal dengan buah duriannya. Tari ini bagian dari cara mencintai alam. Bagaimana pun kita hidup tak pernah lepas dari alam,” tandasnya.

 

Apa Tanggapan Anda ?