WONOSOBO – Pendidikan menjadi tugas bersama melalui gabungan beberapa pihak. Maka, para orang tua siswa diharapkan ikut membantu mendidik anak-anaknya. Bentuknya bisa dengan ikut membimbing atau mendampingi anak ketika belajar di rumah.
“Apalagi, keberadaan anak di sekolah sangat terbatas, karena waktu selebihnya anak dihabiskan di rumah bersama orang tua. Anak-anak berada di sekolah mulai pukul 07.00 WIB sampai maksimal pukul 14.00 WIB. Jadi hanya ada sekitar 7 jam anak berada sekolah tiap harinya,” kata Kepala SD Negeri 4 Wonosobo, Jawa Tengah Turdiyati.
Apa yang disampaikan Turdiyati bertepatan dengan kegiatan Bimbingan Pendidikan Keluarga (Bindikel) yang digelar SD Negeri 4 Wonosobo. Bindikel yang digelar di Aula SD setempat diikuti sekitar 70 peserta, terdiri dari orang tua wali siswa kelas 1 dan kelas 2 SD Negeri 4 Wonosobo. Selain Turdiyati, sebagai pemateri lain ada Heru Sutomo (Ketua Komite SDN 4) dan Ning Susanti (anggota Komite SDN 4).
Turdiyati mempersilakan kepada orangtua menjalin komunikasi yang intensif dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
Memang, masalah pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Memajukan dunia pendidikan bukan hanya merupakan tugas sekolah atau lembaga pendidikan. Tapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat.
Apalagi keluarga merupakan pihak yang pertama kali dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak.
Karena peran yang luas orang tua terhadap keberhasilan anaknya dalam proses pendidikan di sekolah, maka sudah semestinya orang tua bisa ikut aktif dalam mendorong prestasi dan keberhasilan anaknya di sekolah. Tidak saja prestasi dalam bidang akademik tapi juga pendidikan karakter.
Kepala sekolah berharap, orang tua bisa mengantar anak ketika berangkat sekolah, melakukan pertemuan rutin dengan wali murid, membuka kelas orang tua, kelas inspiratif dan menyaksikan anaknya pentas seni diakhir semester kenaikan kelas. Dengan langkah tersebut, berarti orang tua sudah ikut aktif dalam proses pendidikan anaknya di sekolah.
“Bahkan untuk Kelas Inspiratif bisa dikelola atau diisi oleh orang tua sendiri. Kalau tidak ya bisa mengundang pihak lain yang sukses di bidangnya untuk memotivasi siswa,” jelas Turdiyati.
Sementara itu, Heru Sutomo menyampaikan materi komunikasi yang efektif antara orang tua dengan pihak sekolah. Selain membangun komunikasi yang intens dengan pihak sekolah, orang tua juga bisa sekaligus memberikan kritik yang membangun pada pihak sekolah melaui komite.
Komite, merupakan kepanjangan tangan orang tua dengan pihak sekolah. Adapun Ning Susanti mengapresiasi SDN 4 yang gigih menjadikan siswa-siswinya meraih prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. (Siedoo)