Siedoo, Rendahnya minat para siswa menggunakan aksara Jawa mendapat perhatian mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah. Empat mahasiswa Program Studi Pedidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Magelang berhasil menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran bahasa Jawa.
Media pembelajaran ini diberi nama “Romusa Katulistiwa : Roti Muter Kadaluwarsa Kanggo Tulis Tinulis Aksara Jawa”. Mereka pencipta inovasi itu adalah Febri Kalingga Atriyanto, Dyas Anggraini Pandanwangi, Isnaeni Ulfa, dan Ira Aulia Sudiawati. Gagasan itu bermula ketika permasalahan di SDN Sriwedari 2 dan potensi yang ada di Hotel Manohara di Borobudur, Kabupaten Magelang.
“Permasalahan di SDN Sriwedari 2 yaitu rendahnya kemampuan menulis aksara Jawa yang merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Bahasa Jawa,” kata Febri Kalingga.
Di sisi lain, Hotel Manohara merupakan hotel berbintang yang benar-benar menjaga kualitas makanan dan pelayanan. Seperti, menggunakan roti tawar yang berkualitas tinggi. Di sana terdapat sisa roti yang kadaluarsa sehingga tidak digunakan.
Roti – roti iti kemudian diolah menjadi clay atau malam. Mahasiswa mengolah roti menjadi clay berwarna kuning dan hijau. Clay kemudian digunakan bersama papan putar lapis tiga, berbentuk lingkaran menyerupai jam dinding.
Ketika jarum jam diputar dan menunjuk ke salah satu aksara Jawa, siswa diminta membentuk clay sesuai aksara tersebut, lalu ditempelkan di media itu. Dengan metode tersebut siswa dapat mengingat aksara Jawa yang dibentuknya tadi.
“Setelah menggunakan metode tersebut, kemampuan menulis aksara Jawa para siswa dapat meningkat,” jelas Febri.
Ia pun berharap ke depannya Romusa akan lebih bermanfaat untuk mempermudah proses pembelajaran. Ia juga berharap agar inovasi dan proposal pengabdian kepada masyarakat ini mendapatan kesuksesan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 yang akan digelar di Universitas Negeri Yogyakarta.