MALANG – Pernikahan dini, menjadi persoalan yang cukup serius di Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bahkan karena angka pernikahan dini tertinggi di Kabupaten Malang, ada program khusus untuk mengatasi itu. Program yang digulirkan yaitu bernama Griya Dewi Andini.
Pencetus program inovasi masyarakat itu adalah Riris Arintya, Daniati Rohmah, Rosilatus Sa’dila, Ahmad Padhlillah, dan Melly Maulidah Fitriani. Mereka merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur.
Program Griya Dewi Andini adalah ruang yang memberikan edukasi empatik wahana informasi anti pernikahan dini dengan model bimbingan terpadu bagi para remaja di Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Kegiatan yang dimulai sejak April 2018 dan akan terus berkelanjutan ini menggunakan metode ekspositori, video edukasi, permainan, demonstrasi, serta pemberian tugas. Program ini mendapat kesan positif, baik dari perangkat Desa Wajak maupun remaja yang mengikuti kegiatan itu.
Mereka menilai bahwa, kasus pernikahan dini masih menjadi masalah sosial yang harus dibenahi bersama. Menurut data UNICEF dan Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 1.000 anak perempuan menikah setiap harinya.
Bahkan, pernikahan dini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Malang. Tercatat dari data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang pada tahun 2017, ada 4.272 kasus pernikahan dini yang terjadi di Kabupaten Malang. Dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, Desa Wajak merupakan daerah dengan angka pernikahan dini tertinggi di Kabupaten Malang.
Tingginya kasus pernikahan dini yang terjadi di Desa Wajak membuat para mahasiswa mencoba memberikan solusi. Yaitu melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bawah bimbingan langsung Dr. Hj. Muslihati, S.Ag., M.Pd.
“Bapak kepala desa dan kami, selaku perangkat desa akan mendukung kegiatan PKM dari teman – teman UM. Dan semoga kegiatan ini berdampak positif bagi warga Desa Wajak,” kata Hendri, salah satu perangkat Desa Wajak.
Hendri meresmikan langsung program Griya Dewi Andini. Ia menaruh harapan agar kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses dan mendapat hasil yang memuaskan.
Tim Griya Dewi Andini juga membuat buku panduan yang berisi petunjuk teknis pelaksanaan program pelatihan Griya Dewi Andini. Kegiatan ini akan terus berlanjut hingga membentuk kader – kader remaja penerus Griya Dewi Andini. Sehingga, ke depannya dapat mencegah dan mereduksi tingginya angka pernikahan dini di Desa Wajak.