YOGYAKARTA – Sudah tidak diragukan lagi. Di Indonesia, Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi universitas favorit. Tetapi dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 universitas di Yogyakarta tersebut, masih kalah diminati dibanding Universitas Indonesia (UI). UGM diperingkat dua, UI diperingkat satu.
Sebagaimana diketahui, PTN yang paling diminati peserta SMBPTN 2018 yakni UI dengan 52.591 peserta. Lalu UGM 46.095 peserta, Universitas Padjadjaran, 44.138 peserta. Universitas Brawijaya, 36.468 peserta, dan Universitas Hasanuddin, 35.253 peserta.
Lalu bagaimana kedudukannya UGM di tingkat dunia. Versi “QS World University Ranking”, UGM ada diperingkat 391. Posisi ini naik 11 peringkat.
“Yakni dari posisi 402 pada 2017 menjadi 391 pada 2018,” kata Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Prof Indra Wijaya Kusuma sebagaimana ditulis antara.com.
Ditandaskan, hal tersebut patut disyukuri karena kini banyak perguruan tinggi meramaikan perankingan dunia. Perhatian terhadap perankingan itu bukan hanya bermanfaat bagi perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah.
“Bahkan, beberapa negara, seperti China, Rusia, Jerman, Malaysia, dan Indonesia mendukung perguruan tinggi di negaranya untuk dapat masuk dalam daftar peringkat prestisius tersebut,” katanya.
Dari 6 Fakultas Menjadi 18 Fakultas
Sebagaimana ditulis tribunnews.com, UGM merupakan universitas negeri di Indonesia yang didirikan Pemerintah Republik Indonesia pada 19 Desember 1949. Kampus ini merupakan universitas pertama yang didirikan Pemerintah Republik Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Saat didirikan, UGM hanya memiliki 6 fakultas. Sekarang, jumlahnya ada 18 fakultas dan dua sekolah, yaitu sekolah vokasi dan sekolah pascasarjana (dahulu bernama program pascasarjana), dan lebih dari 100 program studi untuk S-2,S-3, dan spesialis.
Lokasi Universitas Gadjah Mada di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi.
Sebagaimana ditulis di laman ugm.ac.id, di UGM, mahasiswa mendapatkan kesempatan yang luas untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di bidangnya masing-masing dengan kegiatan perkuliahan yang didukung dengan peralatan modern dan teknologi informasi.
Sebagai universitas riset, UGM memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kegiatan-kegiatan penelitian yang diwujudkan dengan upaya mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan dan mengembangkan berbagai penelitian serta dengan mendirikan 25 pusat studi terkait beragam bidang keilmuan.
Komitmen kerakyatan pun diwujudkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik dengan penerjunan mahasiswa KKN ke seluruh penjuru Indonesia maupun melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Gadjah Mada dimotori oleh 3.608 dosen dan 4.324 karyawan yang berkomitmen untuk menjadikan UGM sebagai universitas terbesar yang menjadi rujukan bangsa Indonesia.
Agar seluruh kegiatan kampus berlangsung dengan baik dan membahagiakan, Universitas Gadjah Mada mengarahkan penataan dan pengembangan infrastruktur fisik di lingkungan kampus pada prinsip perwujudan kampus “educopolis”.
Prinsip ini tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Kampus yang mengamanatkan sebuah lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap isu ekologis.
Visi dan Misi
Visi: UGM mempunyai visi sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila.
Misi: UGM mempunyai misi melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat.