Siedoo.com -
Opini

Orang Tua Harus Bijak Memilih Mainan Anak

Siedoo, SIKAP bijaksana orang tua sangat dibutuhkan dalam hal memilih mainan untuk anak. Baik masih balita atau usia TK/SD. Menjauhkan anak dari bahaya adalah prioritas utama para orang tua. Ingin melihat anak-anak bahagia boleh saja dan itu hal wajar. Tapi, tidak dengan memberi mereka mainan yang berbahaya.

Rasanya memang sulit dipercaya mainan yang sederhana sekalipun berpotensi bahaya bagi anak-anak yang memainkannya. Karena kecelakaan bisa terjadi kapanpun.

Mainan adalah salah satu hal yang paling disukai oleh anak. Dalam hal ini orangtua harus memberikan mainan yang tepat untuk anak sesuai dengan tahapan usianya. Tidak semua jenis mainan dianjurkan untuk diberikan pada anak. Kita harus memperhatikan sisi positif dari mainan tersebut. Mainan yang diberikan untuk anak sebaiknya bersifat edukatif. Sehingga, berguna untuk menstimulus perkembangan fisik dan psikisnya.

Pada zaman modern seperti saat ini, banyak sekali jenis mainan anak yang beredar di pasaran. Anda sebagai orangtua dituntut untuk lebih selektif dalam memilih mainan tersebut. Perhatikan aspek keamanan dari mainan tersebut, sehingga tidak akan membahayakan si kecil.

Organ tubuh yang paling rentan terkena bahaya mainan adalah mata. Seperti bengkak, lebam daerah sekitar mata, dan yang paling sering adalah kornea mata tergores.

Berikut adalah daftar mainan yang paling sering menyebabkan cedera mata pada anak-anak.

  1. Senjata

Bentuknya bisa berupa pistol, senapan, pedang, panah, dan sejenisnya. Pistol adalah yang terburuk, apalagi bila dilengkapi dengan peluru karet atau semacamnya. Anak-anak sering menembakkannya ke wajah sendiri atau temannya karena terinspirasi tokoh-tokoh di film atau sekedar bermain perang-perangan. Agar lebih aman, lengkapi anak-anak dengan kacamata plastik seperti kacamata renang ketika beraksi dengan senjata mainannya.

  1. Peralatan olahraga
Baca Juga :  Hari Anak Internasional, Simak Bedanya dengan Hari Anak Universal

Berolahraga memang baik buat anak-anak agar fisik mereka aktif. Tapi tak jarang anak-anak mengalami cedera ketika melakukannya. Mata sering cedera ketika anak bermain basket, bisbol, dan olahraga dengan raket.

  1. Kembang api

Mainan yang bisa meledak sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak karena belum mampu mempertimbangkan bahayanya. Bahkan, ledakan yang kecil di dekat mata sekalipun bisa menyebabkan cedera dan luka bakar. Jika anak memaksa ingin bermain kembang api atau petasan, lengkapi ia dengan pelindung telinga dan mata.

  1. Mainan di taman

Mengajak anak bermain di taman atau arena bermain memang menyenangkan. Akan tetapi, arena ini juga berbahaya buat anak-anak. Selalu periksa keamanan permainan di sana sebelum anak-anak menggunakannya. Ingatkan anak-anak untuk menjauhi tiang-tiang atau kawat berkarat, begitu juga semak-semak dan pohon dengan ranting yang runcing.

  1. Permainan laser

Permainan dengan menggunakan sinar laser atau laser pointer juga tidak dianjurkan untuk anak-anak. Bermain dengan kelebatan sinar laser memang menyenangkan tapi membahayakan retina bila sinar mengenai mata dalam waktu singkat sekalipun. Awasi anak-anak bila bermain dengan peralatan yang dilengkapi laser.

Bila anak menderita cedera di mata, segera bawa ke dokter. Bila mata anak berdarah, segera bawa ke unit gawat darurat di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dengan cepat. Begitu pula bila ada benda asing yang masuk ke mata.

Orang tua sebaiknya juga tidak membelikan atau memberikan mainan yang berisiko terhadap organ pencernaan dan organ tubuh lain selain mata. Ada beberapa mainan yang harus dihindari, seperti:

  1. Mengandung bahan kimia berbahaya

Salah satu daftar mainan anak dihindari yaitu yang mengandung bahan kimia berbahaya. Banyak mainan yang menggunakan bahan dasar plastik berbahaya. Kandungan bahan kimia pada plastik bisa membahayakan kesehatan si kecil jika sampai tertelan.

Baca Juga :  Revolusi Putih

Seperti yang kita ketahui bahwa anak kecil mempunyai kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut. Oleh karena itu, Anda harus memberikan mainan yang aman untuk anak dan memberikan pengawasan ketika anak bermain.


  1. Mainan yang memiliki kandungan magnet

Jika anak masih berusia di bawah 6 tahun, sebaiknya tidak memberikan mainan yang memiliki magnet. Hal ini karena magnet pada mainan tersebut beresiko tertelan oleh si kecil.

Anak usia balita biasanya mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi terhadap hal-hal yang baru dilihatnya. Termasuk magnet yang berbentuk bulat seperti permen. Oleh karena itu, jangan pernah memberikan mainan tersebut pada anak.

  1. Mainan berukuran kecil dengan warna mencolok

Anak balita memiliki kecenderungan dalam memasukan mainan ke dalam mulut. Terlebih lagi jika mainan tersebut berukuran kecil dan mempunyai warna yang mencolok. Anak-anak akan tertarik dan penasaran dengan mainan tersebut dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bisa dimakan.

Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi si kecil. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mainan yang berukuran kecil.

  1. Mainan tajam

Dalam memilih mainan, perhatikan setiap sisi dari mainan tersebut. Hindari mainan yang memiliki bagian tajam karena berpotensi membahayakan dan bisa melukai anak. Pilihlah mainan dengan setiap sisinya tumpul sehingga aman bagi anak.

  1. Mainan bergerak dan memiliki roda

Mainan yang bisa dikendarai pada dasarnya tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun. Karena mainan seperti itu berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Namun, jika kita memutuskan untuk memberikan mainan yang bisa dikendarai seperti sepeda, tentunya harus dalam pengawasan.

  1. Mainan proyektil

Hindari memberikan mainan yang memiliki peluru dan bisa melukai anak seperti pistol pegas. Walaupun peluru tersebut terbuat dari plastik atau karet, namun sangat berbahaya untuk anak ataupun teman bermainnya. Jika ingin memberikan mainan pistol sebaiknya pilih yang tidak memiliki peluru.

Baca Juga :  Mendesak Pembentukan Komisi Perlindungan Guru

Itulah beberapa mainan yang harus dihindari dan mendapatkan perhatian orang tua. Risiko terbesar adalah kebutaan karena mata yang luka atau cacat akibat terkena mainan berbahaya. Selain itu risiko bagi kesehatan tubuh akibat mainan juga harus diwaspadai orang tua untuk tak digunakan oleh anak-anak.

Sebaiknya pilih mainan yang aman sesuai dengan tahap perkembangan anak. Mainan yang bersifat edukatif lebih bermanfaat untuk menunjang perkembangan fisik maupun psikis. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar, namun juga tidak menghilangkan masa-masa bermain.

 

*Narwan, S.Pd

Guru SD Negeri Jogomulyo

Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang

Provinsi Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?