POHUWATO – Upaya untuk mewujudkan kebersihan lingkungan pendidikan diperlihatkan para siswa SMK Negeri 1 Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Siswa menyebar ke beberapa titik untuk membersihkan gedung sekolah dan lingkungan. Tidak hanya siswa, kepala sekolah dan guru pun turut andil membersihkan lingkungan.
Ketua OSIS membagi beberapa area yang dibersihkan para siswa. SMK Negeri 1 Popayato Timur ini merupakan sekolah baru yang belum memiliki banyak kelas. Sehingga, setiap area cukup dibersihkan 4-5 orang saja.
“Kelas X bertugas membersihkan lingkungan sekolah. Sedangkan kelas XI bertugas membersihkan masjid di dekat sekolah,” ujar Yospal Kasim, salah satu siswa kelas XI.
Bukan hanya siswa/siswi, kepala sekolah dan beberapa guru juga ikut membersihkan dan mengarahkan siswa. Tidak jauh dari SMK Negeri 1 Popayato Timur, terdapat sebuah masjid kecil sebagai tempat ibadah warga di sekitar sekolah. Termasuk guru, staf, karyawan serta siswa-siswi SMK Negeri 1 Popayato Timur yang beragama muslim. Sehingga, masjid ini juga ikut dibersihkan.
Siswi lainnya kelas XI Dita Husein menambahkan bahwa, mereka sangat antusias membersihkan lingkungan sekolah dan tempat ibadah di sekitar lingkungan sekolah. Sampah-sampah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah disediakan. Kemudian dibakar di area belakang sekolah yang masih berupa kebun kelapa. Kegiatan kerja bakti bersih lingkungan ini dilakukan sekitar 1,5 jam.
Sebelum bersih-bersih di lingkungan sekolah dan tempat ibadah, acara diisi dengan kegiatan senam bersama yang diikuti seluruh warga sekolah. Siswa/siswi juga sudah dihimbau saat apel sehari sebelumnya, bahwa akan dilakukan kerja bakti di lingkungan sekolah.
Para siswa kelas XI dihimbau untuk membawa sapu lidi. Sedangkan kelas X dihimbau untuk membawa kantong plastik. Kepala SMK Negeri 1 Popayato Timur Muchlis Harun menjelaskan, kerja bakti tersebut bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan tempat ibadah di sekitar lingkungan sekolah.
“Kita bersihkan sekitar sekolah dan lakukan penataan, seperti menanam pohon, tanaman hias, dan sayuran,” jelasnya.
Muchlis menambahkan, selain membersihkan lingkungan sekolah, siswa juga membersihkan masjid di dekat sekolah. Itu karena warga sekolah juga ikut menggunakan masjid tersebut sebagai tempat ibadah.
“Mengingat kita belum memiliki tempat ibadah sendiri,” kata dia.
*Penulis Erna Setyawati
Alumni Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T).