BACA BUKU. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Mudik Asyik Baca Buku. (foto: kemendikbudristek) 
Siedoo.com - BACA BUKU. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Mudik Asyik Baca Buku. (foto: kemendikbudristek) 
Nasional

Kemendikbudristek Gelar Mudik Asyik Baca Buku di 5 Titik, Mana Saja?

JAKARTA, siedoo.com – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Mudik Asyik Baca Buku di titik 5 lokasi keberangkatan arus mudik di Jakarta.

Lokasinya Stasiun Gambir, Stasiun Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang.

Kegiatan yang berlangsung mulai 2 sampai 4 April 2024 itu diisi dengan membagi-bagikan buku secara gratis kepada masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahaan akses sumber bacaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak yang akan mudik ke kampung halaman,” ujar Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam pembukaan Mudik Asyik Baca Buku di Terminal Kalideres dilansir dari laman resmi Kemendikburistek.

Hafizh menambahkan, kondisi masyarakat Indonesia dalam bidang literasi sedang tidak baik-baik saja. Darurat budaya literasi budaya ini perlu disikapi dengan terus meningkatkan minat literasi, salah satunya dengan memanfaatkan momentum arus mudik.

Pada kesempatan ini, tentu saja stasiun, terminal, maupun bandara menjadi titik kumpul masyarakat. Mereka berkumpul untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan berbagai jenis moda transportasi yang dikehendaki.

Melihat kondisi tersebut, Badan Bahasa menilai ini sebagai peluang untuk memberikan alternatif sarana hiburan yang edukatif bagi anak-anak. Upaya ini sekaligus untuk mengedukasi para orang tua akan pentingnya gemar membaca sejak dini bagi anak-anak.

“Saat ini teknologi terus berkembang pesat dan gawai menjadi pilihan utama dalam mendapatkan sumber informasi. Ini merupakan tantangan bagaimana pemerintah hadir untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini dan mengajak para orang tua sadar akan pentingnya literasi. Itulah mengapa arus mudik ini menjadi momentum (yang tepat) bagi kami menggelar acara Mudik Asyik Baca Buku,” ucapnya.

Baca Juga :  Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021 Tergantung Tiap Kepala Daerah

Selanjutnya, Hafidz berharap ribuan buku bacaan yang dibagikan dapat menjadi sumber bacaan, sumber infomasi, sumber inovasi, serta menjadi pendamping orang tua dan anak dalam mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Selain itu, semoga ke depannya fasilitas publik seperti terminal, stasiun, maupun bandara dapat memiliki ruang baca untuk membantu menumbuhkan budaya literasi bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, mengapresasi gelaran Mudik Asyik Baca Buku yang berlangsung di Terminal Kalideres.

Revi menilai, fasilitas publik seperti terminal sudah seharusnya memiliki pojok baca atau perpustakaan yang dapat menjadi wahana literasi bagi masyarakat.

“Gelaran ini menjadi warna baru di Terminal Kalideres dalam arus mudik 2024. Para orang tua dan anak-anak dapat mengambil secara gratis buku bacaan yang diberikan. Semoga gelaran ini dapat terus berlangsug setiap tahun, bukan hanya pada arus mudik lebaran saja, namun juga pada momen liburan yang terdapat arus keberangkatan berjumlah tinggi,” pungkas Revi.

Salah satu pemudik dan penerima buku, Tiska Megawati, merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, buku bacaan mampu mengalihkan perhatian anak-anak untuk tidak selalu menggunakan gawai saat menunggu keberangkatan bus.

“Banyak buku bacaan menarik yang dibagikan, semoga kegiatan ini juga dapat berlangsung di berbagai terminal besar kota-kota Indonesia,” ucap Tiska.

Senada dengan Tiska, Berlinda Safitri, mengapresiasi jenis buku bacaan yang dibagikan. Baginya buku bacaan tersebut sudah cocok dengan karakter anak-anak yang penuh gambar, warna, dan teks bacaan menarik.

“Buku yang dibagikan sangat menarik dan cocok untuk anak-anak. Semoga banyak masyarakat yang menghabiskan buku ini dan menjadi bahan bacaan saat perjalanan ke kampung halaman,” tutup Berlinda. (kemendikbudristek/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?