STUDI LAPANGAN. Sebanyak 33 mahasiswa FEB UNIMMA lakukan studi lapangan kuliah praktisi Kewirausahaan di UMKM Maichi Kopada, belakangan ini. (foto: unimma)
Siedoo.com - STUDI LAPANGAN. Sebanyak 33 mahasiswa FEB UNIMMA lakukan studi lapangan kuliah praktisi Kewirausahaan di UMKM Maichi Kopada, belakangan ini. (foto: unimma)
Daerah Ekonomi Pendidikan

Mahasiswa FEB UNIMMA Kuliah Bareng Praktisi, Berikut Harapan Dosen Pengampunya

MAGELANG, siedoo.com – Studi lapangan digelar mahasiswa semester empat prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Sebanyak 33 mahasiswa dari prodi tersebut studi lapangan kuliah praktisi Kewirausahaan di UMKM Maichi Kopada, belakangan ini.

———

Sebelumya, mahasiswa telah mengikuti kuliah praktisi di dalam kelas bersama Konsultan Manajemen Keuangan dan Akuntansi sekaligus pengelola Balkondes Kebonsari, Galih Santoso.

Dalam kuliah tersebut, mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi. Tetapi, didampingi dosen dan pegawai UMKM Maichi. Mahasiswa diajak untuk melihat proses produksi secara langsung.

Pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Dr. Rochiyati Murniningsih, SE., MP berharap mahasiswanya bisa belajar langsung bersama Andre, pemilik UMKM Maichi. Yang juga tokoh milenial di Desa Kebonsari.

“Harapannya, mahasiswa di sini belajar banyak di sistem kewirausahaan. Bagaimana menggugah inovasi, kreativitas dan dimensi kewirausahaan,” ujar Murni.

UMKM Maichi merupakan usaha milik warga di Dusun Kebonwage, Desa Kebonsari, Borobudur. UMKM tersebut memproduksi olahan dari hasil pertanian. Diantaranya talas dan singkong.

Andre menjelaskan bisnisnya dimulai tahun 2010. Dari proses penjualan berdasarkan kondisional trend dengan manfaatkan Facebook dan Twitter.

“Kesuksesan ada masanya. Kalau kita tidak mengikuti politik trend, kita akan ketinggalan,” ujarnya.

Andre juga menjelaskan alasannya memilih Magelang sebagai tempat produksi bisnisnya. Di daerah yang sejuk ini terdapat banyak bahan baku. Yaitu, singkong dengan harga lebih murah.

“Saya ingin membuka lowongan pekerjaan di sini. SDM-nya banyak yang jujur. Intinya, Magelang mendekati bahan baku. Sehingga, memotong pos produksi,” jelasnya. (unimma/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?