MAGELANG – Ratusan siswa dari 18 Kelompok Bermain (KB) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengunjungi Candi Borobudur. Para guru mengenalkan warisan cagar budaya dunia ke anak-anak. Mereka selama ini tidak hanya mendengar tentang Candi Borobudur saja, tapi juga juga melihat dan mengunjunginya secara langsung.
Kepala Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah Banyubiru, Kecamatan Dukun Neng Sari Effendi mengatakan, kegiatan wisata ini dapat menumbuhkan kreatifitas anak. Selain itu juga upaya penyegaran bagi anak-anak yang kesehariannya bermain dilingkungan sekolah.
“Anak bisa mengenal benda peninggalan bersejarah sejak dini. Serta, mengetahui tempat wisata di daerahnya sendiri,” katanya.
Selain wisata, kegiatan ini juga medukung aspek perkembangan anak. Diantaranya, terkait aspek perkembangan kognitif, fisik, bahasa, moral dan sosial-emosional. Anak harus sabar mengantre membeli tiket, sementara untuk melatih motorik anak diajak untuk permainan out bound.
Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kecamatan Dukun Umi Barokah mengatakan, upaya pengenalan budaya kepada anak sejak usia dini sangat diperlukan. Melalui pengenalan ini, diharapkan ketika besar mereka bisa ikut berpartisipasi dalam pelestarian budaya Nusantara.
“Anak-anak kami kenalkan peninggalan bersejarah agama Buddha yang menjadi warisan dunia. Dengan demikian bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air, untuk ikut melestarikan budaya,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan wisata ini merupakan program penelitian dan pengembangan mengunjungi beberapa obyek wisata di Kabupaten Magelang. Acara sekaligus mengenalkan ke anak terkait keberagaman budaya dan agama. Bahkan, secara tidak langsung juga ikut melatih anak bersosialisasi dengan orang lain.
“Kegiatan ini kita kemas dengan cara yang menyenangkan,” katanya.