KETUA. Prof Ir Gamantyo Hendrantoro MEng PhD menjadi ketua IEEE Indonesia Section tahun 2023. (foto: its)
Siedoo.com - KETUA. Prof Ir Gamantyo Hendrantoro MEng PhD menjadi ketua IEEE Indonesia Section tahun 2023. (foto: its)
Pendidikan Tokoh

Selamat! Prof Gamantyo Terpilih Pimpin IEEE Indonesia Section 2023

SURABAYA, siedoo.com. Prestasi datang lagi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur. Salah satu guru besarnya terpilih dan dipercaya untuk menjadi ketua Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section tahun 2023.

Hal ini membuktikan bahwa peran profesor tak hanya memimpin pengembangan ilmu pengetahuan di lingkup kampus, namun juga berkesempatan menjadi pemimpin di organisasi berskala nasional.

Ia adalah Prof Ir Gamantyo Hendrantoro MEng PhD, guru besar dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS. Gamantyo menjelaskan, IEEE merupakan organisasi internasional yang beranggotakan para insinyur, pelaku industri, dan mahasiswa dengan tujuan pengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan.

Berpusat di Amerika Serikat, anggota organisasi ini tersebar di seluruh dunia dan berkembang seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, lanjut Gamantyo, dibagi beberapa region untuk mempermudah koordinasi dan pengelolaannya.

“Pada tahun 1988, IEEE Indonesia Section berdiri dan termasuk dalam wilayah (region) 10 yang bersama negara-negara di Asia-Pasifik lainnya,” terang Gamantyo.

Berdasarkan moto advancing technology for humanity, IEEE Indonesia Section mempunyai tugas untuk menjalankan tujuan pemanfaatan teknologi di Indonesia kepada masyarakat.

Di antaranya melakukan inovasi, mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang-bidang yang menjadi fokusan IEEE, serta memanfaatkannya untuk kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan. Juga mendorong mahasiswa untuk berjejaring, baik antara pengelola IEEE pusat dengan para anggota.

Dipaparkan Gamantyo, beberapa program kerja yang dimiliki oleh IEEE di antaranya adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Makalah-makalah dalam konferensi tersebut dapat dipublikasikan di program lainnya, yaitu IEEE Explore.

Sebelum memegang amanah menjadi ketua IEEE Indonesia Section 2023, Gamantyo yang kala itu sudah menjadi dosen ITS, mengawali perjalanannya saat studi magister di Kanada.

Baca Juga :  Kabar Gembira! Ada Beasiswa S1 untuk 2.000 Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI

Di negeri berciri khas daun maple tersebut, Gamantyo mulai menjadi bagian dari IEEE di tahun 1996.  Seiring berjalannya waktu, setelah lulus S3 dan kembali bekerja di ITS, status keanggotaannya meningkat dari student member menjadi member di tahun 2001.

Selepas kembalinya ke tanah air pada 2008, Gamantyo aktif mengikuti kegiatan IEEE Indonesia Section walaupun belum menjadi pengurusnya. Kemudian di tahun 2013, status Gamantyo kembali meningkat sebagai senior member, dan setahun berikutnya ia menjadi anggota pengurus IEEE Indonesia Section sampai 2018.

“Selama dua tahun berikutnya, sempat vakum karena kesibukan dosen, lalu 2021 saya masuk lagi dan menjadi wakil ketua IEEE Indonesia Section 2021 dan 2022,” ulasnya.

Untuk menetapkan ketua pada periode selanjutnya, setiap setengah masa kepengurusan, dilakukan rapat oleh para dewan penasihat dari IEEE Indonesia Section.

Gamantyo berujar, proses terpilihnya ia sebagai ketua IEEE Indonesia Section 2023 diawali dari namanya yang diusulkan oleh dewan penasihat. Kemudian, namanya diumumkan ke para anggota IEEE Indonesia Section dan dipersilakan untuk memberikan komentar, menyanggah atau mengusulkan calon tambahan.

Biasanya terdapat lebih dari satu nama yang diusulkan oleh dewan penasihat, namun ternyata pada periode ini hanya Gamantyo yang diajukan.

Setelah ditunggu hingga batas akhir pengajuan usulan dan tidak ada nama lain lagi, maka diputuskan lewat rapat yang diadakan pada 10 Agustus lalu, Gamantyo resmi menjadi pemimpin kepengurusan per 1 Januari 2023.

Alasannya menjadi ketua IEEE Indonesia Section tidak semata-mata karena unsur keadaan, tetapi ia memandangnya sebagai kepercayaan yang diberikan oleh seluruh anggota IEEE Indonesia. Selain itu, organisasi ini punya peran yang strategis, selain diisi oleh akademisi, peneliti, dan orang industri, selain itu ada juga bersinergi dengan pemerintah.

Baca Juga :  Terobosan Baru! FH UNIMMA Suguhkan Sidang Skripsi Terbuka, Seperti Apa?

“Saya menginginkan ada komunikasi yang baik dari keempat pihak tersebut,” ucapnya.

Resmi menjadi ketua, lelaki kelahiran Jombang ini tentu akan melanjutkan program dari ketua sebelumnya. Untuk visi dan misi yang akan ia bawa sendiri saat kepengurusan nanti adalah pemerataan kegiatan IEEE di seluruh Indonesia.

Gamantyo mengungkapkan, hal ini disebabkan dari banyaknya para anggota IEEE Indonesia Section yang berasal dari luar Pulau Jawa masih mengalami keterbatasan akses informasi dan tidak dapat merasakan manfaat dengan maksimal sebagai anggota.

Selain itu, Gamantyo ingin membuat rangka kerja agar program kerja IEEE Indonesia Section dan pemerintah bisa berkeseinambungan.

Salah satunya lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kedaireka, World Class University dan lain-lain. Jika rencana ini bisa tersinergi dengan baik, harapannya bisa terus terasah, tercapai dan berhasil.

Selanjutnya, memanfaatkan program dan fasilitas yang diberikan IEEE pusat kepada oleh anggota IEEE Indonesia Section. Gamantyo menyebutkan, contohnya ada IEEE Learning Network yang menyediakan materi semacam kuliah online, lalu ada IEEE Inovation Nation yang bertujuan untuk mendukung dan memberi bantuan kepada startup.

“Juga ada yang namanya Try Engineering, program untuk siswa SMA, agar tertarik pada bidang teknik,” imbuh Gamantyo.

Dengan amanah yang telah dipegang untuk setahun ke depan, ia berharap agar bisa mendatangkan manfaat IEEE Indonesia Section di bidang penelitian, jejaring industri, mahasiswa dan dosen Indonesia, baik nasional maupun internasional.

Selain itu juga memperkuat secara organisasi, semoga makin banyak member yang meningkat statusnya dan banyak akademisi ITS yang berkecimpung dalam IEEE.

Ke depannya, diharapkan ITS bukan menjadi pihak yang dibantu terus, tapi bisa menjadi yang membantu pihak lain yang belum merasakan benefit dari kerja sama ini.

Baca Juga :  E - Keramba, Upaya Mahasiswa Tingkatkan Taraf Hidup Nelayan

“Misal, ada perguruan tinggi lain yang perlu dicarikan mitra, baik untuk kerja sama pendidikan pengembangan inovasi mahasiswa kami bisa bantu,” tutupnya. (siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?