RAPAT. Anggota komisi V DPR RI Mesakh Mirin saat mengikuti pertemuan komisi V DPR dengan jajaran Ditjen Hubud Kemenhub, serta kepala bandara se-Papua, di Jayapura, Selasa (12/7/2022). (foto: arief/man/dpr.go.id)
Siedoo.com - RAPAT. Anggota komisi V DPR RI Mesakh Mirin saat mengikuti pertemuan komisi V DPR dengan jajaran Ditjen Hubud Kemenhub, serta kepala bandara se-Papua, di Jayapura, Selasa (12/7/2022). (foto: arief/man/dpr.go.id)
Nasional Politik

Pemekaran Tiga Provinsi di Papua, Berikut Tantangan Besar bagi Kemenhub

JAKARTA – Pemekaran provinsi di Papua juga harus diimbangi dengan adanya perkembangan transportasi untuk memudahkan akses sebagai penghubung dari satu daerah ke daerah lain. Sebab persoalan transportasi jadi tantangan utama di bumi cenderawasih itu.

Demikian ditandaskan Anggota komisi V DPR RI Mesakh Mirin. Dijelaskan pemekaran tiga provinsi di Papua merupakan tantangan besar bagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dari moda transportasi udara dan darat kemudian persiapan-persiapan yang harus disiapkan ini sangat penting.

“Dengan anggaran yang sangat minim Papua harus diprioritaskan, dalam hal bagaimana implementasi masyarakat Papua bisa gunakan transportasi dari desa ke kota atau dari kabupaten-kabupaten ke provinsi bisa dimudahkan,” kata Mesakh dikutip dari dpr.go.id, Selasa (19/7/2002.

Ia menilai, pengembangan transportasi untuk seluruh wilayah papua itu sangat sulit, oleh karena itu dengan adanya pemekaran provinsi. Mesakh pun mendorong agar adanya kemudahan transportasi dan sinergisitas antara masing-masing daerah seperti dari kabupaten-kabupaten yang ada di Papua agar kendala kendala yang dihadapi pemerintah bisa teratasi.

“Kami mendorong apa yang diharapkan oleh pemerintah pusat untuk pengendalian kesenjangan-kesenjangan yang ada di daerah ini terutama di Papua ini bisa terjawab yaitu adanya kemudahan akses konektivitas hubungan masyarakat antara satu kabupaten dengan kabupaten yang lain,” tukas Mesakh.

Anggota dari Fraksi PAN itu juga menjelaskan, selama ini mereka hidup dengan nilai-nilai yang besar dan untuk  meminimalisir itu, negara hadir dengan cara pendekatan kultural, pendekatan-pendekatan ekonomi berbasis mikro.

“Dengan memberikan kemudahan dan prioritas khusus untuk pemekaran provinsi, sehingga mereka merasa bagian dari Indonesia yang melibatkan sebagai subjek pembangunan di daerah ini tentu semua kesenjangan itu tidak mungkin ditemukan di republik ini,” jelas Mesakh.

Baca Juga :  Pascakonflik Wamena, Ratusan Guru Masih Mengungsi, Mendikbud Tinjau KBM

Ia pun juga menyoroti semua ikon dan kebudayaan papua harus bisa memberikan efek domino kepada masyarakat luas Indonesia jika berkunjung ke Papua yaitu dengan adanya makanan makanan khas asli Papua serta aksesoris yang berasal dari Papua.

Hal itu disampaikannya usai mengikuti pertemuan komisi V DPR dengan jajaran Ditjen Hubud Kemenhub, serta kepala bandara se-Papua, di Jayapura, Selasa (12/7/2022). (dpr/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?