MAGELANG – Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) 2021 dilaksanakan pada 11 dan 13 Oktober 2021. Agenda ini merupakan event tahunan yang diikuti oleh seluruh sekolah, terutama tingkat SMP di Kota Magelang, Jawa Tengah.
Lomba MAPSI meliputi kaligrafi, pidato, LCC, tartil, tilawah, rebana, dan tahfidz. Rata-rata tiap kontingen mewakilkan 13 anak untuk mengikuti lomba. Kali ini total terdapat 16 sekolah dan kurang lebih 220 peserta seleksi lomba MAPSI.
Kali ini lomba MAPSI diikuti oleh 13 SMP Negeri dan 3 SMP swasta dengan total terdiri dari 16 sekolah tingkat SMP yang ikut serta dalam kompetisi. Lokasi final lomba dan penyerahan hadiah dilakukan di SMP N 13 Kota Magelang.
Terdapat dua tahapan pelaksanaan lomba, yaitu daring dan luring. Beberapa kategori lomba seperti kaligrafi dan tahfidz dilakukan secara full daring melalui Google Meet. Untuk perlombaan yang dilakukan secara full daring dilaksanakan pada 11 Oktober 2021. Pemenang lomba pun juga diumumkan pada tanggal yang sama.
Beberapa nama siswa yang memenangkan lomba MAPSI adalah Faiqoh Basamalah 9C juara 2 lomba LCC, Yusuf Firdaus 9G juara 1 lomba tartil putra, Lia Nur Aini 8B juara 2 lomba tartil putri, Ramzy Sanjaya 8H juara 1 tilawah putra, Amelia Kusumawardani 9C juara 2 tilawah putri.
Dalam lomba khitobah ada Helfis El Basith Setiawan 8C juara 1 lomba khitobah putra, Inas Syifa Nabila 8B juara 1 lomba khitobah putri. Sedangkan pada bidang kaligrafi yaitu Muhammad Nazal Sabihul Azmi 9H juara 1 dan Indira Ayudya Putri Juwita 9C juara 3.
“Ikut bangga dengan capaian hasil lomba MAPSI anak – anak di tingkat Kota Magelang sebagai juara umum. Sekalipun masa pandemi dan pembinaan yang sangat terbatas atas kesungguhan anak-anak dalam mengikuti latihan dan semangat saat lomba, mereka berhasil sebagai juara umum,” ujar Nurwiyono Slamet Nugroho, Kepala SMP N 1 Kota Magelang.
Tahun ini SMP N 1 Kota Magelang kembali memperoleh Juara Umum MAPSI tingkat Kota. Penetapan Juara Umum dilihat dari total perolehan juara 1 yang didapat oleh masing-masing sekolah.
Pemenang juara 1 cabang lomba akan mewakili untuk maju ke tingkat Provinsi. Pada tahun sebelumnya SMP N 1 Kota Magelang juga pernah menyabet Juara Umum tingkat provinsi.
Nurwiyono menyampaikan bahwa untuk maju ke tingkat provinsi memang masih perlu berjuang lagi, mereka harus mengirimkan lewat video. Hal ini tentunya tidak mudah, berbeda dengan lomba yang secara langsung atau luring.
SMP N 1 Kota Magelang termasuk sekolah unggulan yang melaksanakan pendidikan karakter bagi peserta didiknya, salah satunya adalah pembiasaan pagi Gerakan Literasi Kitab Suci (Gelis Suci) yang sebelum pandemi dilaksanakan tiap hari mulai pukul 06.30-07.00 WIB.
Penanaman karakter ini sangat efektif karena di dalamnya ada kegiatan bimbingan baca Al-Qur’an, tajwid, tahfidz, Asmaul Husna, zikir-zikir, tutor sebaya, dan penanaman karakter religious lainnya. Selain itu juga ada ekstrakurikuler Baca Tulis Quran (BTQ) yang mewadahi siswa-siswi dalam hal agama. Pada tahun-tahun sebelumnya, selain dipilih dari prestasi yang dimiliki, peserta lomba juga akan diambil dari ekstrakurikuler BTQ.
Informasi mengenai MAPSI ini termasuk mendadak, karena event kota menyesuaikan pelaksanaan dari provinsi. Terhitung SMP N 1 Kota Magelang hanya memiliki waktu persiapan sekitar 2 minggu saja.
Karena keterbatasan waktu, siswa dipilih berdasarkan rekomendasi dari para guru. Dalam pemilihan juga terdapat kendala tersendiri. Karena pandemi yang tengah terjadi, interaksi guru dan siswa menjadi terbatas, sehingga guru pun kesulitan memilih calon siswa yang akan mengikuti perlombaan.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, kepada jajaran Kantor Kemenag Kota Magelang dan pihak-pihak yang mendukung kegiatan MAPSI,” jelas Nurwiyono. (Siedoo)
