Siedoo, Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merancang desain khusus untuk pengguna hand sanitizer otomatis. Karya produk ini ditujukan untuk penyandang disabilitas tuna netra dan secara umum untuk warga biasa. Karya ini pun mendapatkan penghargaan skala nasional.
Karya Gabrielle Maya mahasiswi Program Studi Desain Produk Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW Yogyakarta berhasil mendapatkan penghargaan Good Design Level 6 KKNI dengan kategori “Design with Special Purpose/Needs” melalui karya produk “Hand Sanitizer Otomatis bagi Extreme Users dengan kondisi Tuna Netra”.
Dalam pengembangan karya desain Mata Kuliah Studio Desain Produk Inklusif ini, Gabrielle Maya dibimbing oleh Winta T. Satwikasanti, S.Ds., M.Sc., Christmastuti Nur, M.Ds., serta Dan Daniel Pandapotan, M.Ds. selaku dosen pengajar.
“Konsep desain produk inklusif tidak hanya dapat dipakai bagi pengguna yang berkebutuhan khusus saja. Namun dapat digunakan dengan baik dalam oleh pengguna pada umumnya,” kata Winta T. Satwikasanti, M.Sc.
Karya ini berangkat dari situasi pandemi yang mengharuskan setiap orang untuk mematuhi protokol kesehatan. Sehingga desain hand sanitizer otomatis ini didesain sebagai fasilitas publik yang bersifat inklusif. Khususnya bagi pengguna dengan keterbatasan penglihatan (tuna netra).
“Terdapat dua fitur yang digunakan pada desain produk ini, yakni sensor bunyi dan sensor otomatis dalam operasional produk,” bebernya.
Sensor bunyi dipilih melalui uji kapabilitas pengguna tuna netra dengan memiliki kepekaan yang lebih tinggi pada indra pendengarannya untuk memberikan informasi letak alat berdasarkan sumber bunyi.
Sedangkan, sensor otomatis membuat cairan sanitizer keluar pada saat pengguna menengadahkan tangannya di bawah sensor pada alat tersebut. Kedua fitur ini dapat mempermudah pengguna pada umumnya.
“Khususnya untuk mengingatkan pengguna menggunakan handsanitizer dan meminimalisir sentuhan yang berpotensi pada penyebaran COVID-19,” urainya.
Design with Special Purpose/Needs” melalui karya produk “Hand Sanitizer Otomatis bagi Extreme Users dengan kondisi Tuna Netra” berhasil meraih Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) Tahun 2021 yang diadakan oleh Forum Program Studi Desain Produk Indonesia yang terafiliasi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII).
Kegiatan penganugerahan IIDSA 2021 yang pertama kali digelar ini dilaksanakan secara daring oleh Dewan Kurator IIDSA, Dr. Yannes Martinus Pasaribu, M.Sn. Turut hadir pada acara tersebut Ketua Umum ADPII, Ketua Forum Prodi Desain Produk Indonesia, Dekan beserta Ketua Prodi dari masing-masing PTN/PTS penyelenggara Prodi Desain Produk.
Kegiatan IIDSA 2021 ini diikuti oleh mahasiswa Prodi Desain Produk dari 19 PTN dan PTS di Indonesia. Dengan 21 pemenang penghargaan dari total 52 karya yang telah dikurasi sebelumnya.
Selain Gabrielle Maya Handoko, terdapat dua mahasiswa Desain Produk UKDW yang menjadi nominator penganugerahan IIDSA 2021 yakni Felicula Cardiyanta Ellia Cohen (Despro UKDW Angkatan 2019) dan Antonius Christanto (Despro UKDW Angkatan 2017). Hasil karya mahasiswa-mahasiswa Desain Produk UKDW telah dikurasi dan mengikuti pameran karya secara virtual melalui website yang diselenggarakan oleh Prodi Desain Produk Institut Teknologi Adhitama Surabaya. (Siedoo)