Siedoo.com - Talkshow Komunitas SEVIMA bersama Wakil Rektor UNNES.
Opini

Lima Tips Suskes Mahasiswa Mengerjakan Skripsi

Siedoo, Apakah Anda, para mahasiswa pembaca Siedoo saat ini sedang menyusun skripsi. Ada upaya – upaya yang bisa dilakukan untuk menyusun skripsi agar cepat selesai. Berikut dosen dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jawa Tengah membagikan tips – tipsnya agar lebih efektif mahasiswa menyelesaikan skripsi di tengah pandemi.

“Orang Inggris bilang, it takes two to tango (berdansa harus dua orang). Begitu pula skripsi,” kata Dr. Hendi Pratama, M.A., Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Untuk diketahui, menuntaskan skripsi adalah kewajiban mahasiswa yang tak jarang menjadi momok tersendiri. Ia merasa gelisah atas belum harmonisnya bimbingan skripsi yang selama ini terjadi antara dosen dan mahasiswa. Terlebih di masa pandemi ini, dimana dosen dan mahasiswa tidak bisa bertemu.

Ia memberikan tips – tips mengerjakan skripsi melalui video khusus lewat aplikasi sosial media. Melalui video tersebut, ia ingin mengatakan bahwa dosen sendiri bisa membantu mahasiswa untuk bisa mengerjakan skripsi dengan cepat. Sehingga akan menciptakan sebuah kolaborasi yang proaktif antara dosen dengan mahasiswa.

“Melalui video yang viral ini, saya ingin menyampaikan bahwa skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif. Semoga pesan ini sampai kepada para pemirsa Tiktok yang kebanyakan juga para mahasiswa milenial,” ungkap Hendi yang juga dosen bahasa inggris, dalam Talkshow Komunitas SEVIMA.

Berangkat dari video tersebut, inilah tips sukses bagi mahasiswa untuk mengerjakan skripsi di masa pandemi.

1. Pahami Bahwa Skripsi adalah Miniatur Kehidupan

Mengalami sebuah kesulitan merupakan suatu hal yang wajar. Melalui skripsi inilah, mahasiswa bisa belajar tentang makna sebuah kehidupan tersebut. Jadi kesulitan dan tantangan yang dialami mahasiswa saat skripsi itu nantinya juga akan dialami di kehidupan.

Baca Juga :  Menanamkan Nilai-nilai Pancasila Sejak Dini

Misalnya saja ketika mahasiswa mendapat dosen pembimbing galak, maka bisa jadi waktu bekerja nanti mahasiswa juga akan dapat atasan galak.

“Anggap saja skripsi adalah miniatur kehidupan. Artinya jika berhasil melewati skripsi ini maka akan berhasil dalam kehidupan,” ungkapnya.

Masalah ada mahasiswa yang cepat dan ada yang lambat, itu merupakan bagian dari miniatur kehidupan. Yang penting yakin dan terus lakukan.

“Karena Allah telah berfirman, dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan,” katanya.

2. Jangan Depresi

Menurut Hadi, jangan depresi, kalau depresi skripsi nanti depresi hidup juga. Untuk itu saat mendapatkan sebuah kesulitan, maka tak seharusnya merasa depresi yang berkepanjangan. Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan sebuah skripsi, maka tak seharusnya harus terus mengurung diri dan membuatnya menjadi depresi.

“Kalau mengalami sebuah kesulitan, jangan sampai kamu terus bersedih dan mengalami depresi. Jadikan skripsi ini sebagai proses pembelajaran dalam hidup,” terang Hendi.

3. Cari ilmu di lapangan

Tips selanjutnya adalah mencari referensi di lapangan. Dalam pembuatan skripsi, data lapangan sangat diperlukan untuk menambah akuratnya penelitian yang dibuat, untuk itu ambil data di lapangan, interaksi dengan orang yang lebih pengalaman.

“Mahasiswa harus ambil data di lapangan dan interaksi dengan orang yang lebih pengalaman. Jangan hanya teori, tapi praktekkan. Misal, belajar bahasa inggris bisa telepon call center di Amerika atau India. Nah disitu bisa langsung dipraktekkan, tanpa perlu keluar rumah karena pandemi,” Jelas Hendi.

4. Cari ilmu di internet

Menurut Hendi, semua sumber ada di internet namun harus difilter mana yang kredibel dan tidak. Di UNNES sendiri, sudah ada banyak literatur dalam Sistem Akademik Terpadu UNNES, atau biasa disapa dikenal dengan singkatannya “SIKADU”.

Baca Juga :  Menumbuhkan Keimanan Anak Usia Dini, melalui Kegiatan Sehari-hari

Sistem ini sudah terintegrasi dengan ProFeeder untuk melakukan pelaporan nilai ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), dan berisi banyak sekali literatur yang lebih dari cukup untuk para mahasiswa mengerjakan skripsi.

Media sosial juga bisa menjadi sarana untuk memperoleh ilmu. Misalnya di Tiktok layaknya tempat Hendi mempublikasikan video viral, tak sedikit konten edukasi tersedia jika mahasiswa mau memilih.

Platform publikasi dan pembelajaran seperti Academia, Google Scholar, dan Edlink, dimana Hendi beserta Komunitas SEVIMA lainnya aktif membagikan penelitian dan materi pembelajaran, juga bisa jadi sumber ilmu yang tak kalah lengkap.

“Sebenarnya kita tahu, semua sumber di internet itu ada. Cuman harus hati-hati pilih mana yang kredibel dan tidak. Untuk cari yang kredibel bisa dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, update informasi akademik lewat SIKADU, dan banyak platform pembelajaran lainnya,” lanjut Hendi.

5. Jadilah mahasiswa proaktif

Untuk mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa harus proaktif dalam menghubungi dosen. Namun, dosen sendiri juga harus proaktif dalam membantu mahasiswanya dalam mengerjakan skripsi.

“Agar proses mengerjakan skripsi bisa berjalan dengan lancar, mahasiswa harus proaktif dengan dosen, dan dosen sendiri juga harus aktif dalam membantu mahasiswanya. Skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif,” urai Hendi.

Itulah tips yang sangat bermanfaat untuk para mahasiswa yang sedang menghadapi kerasnya proses skripsi dan kuliah. Mengerjakan skripsi bukanlah suatu tantangan dan akhir dalam proses dalam mengejar ilmu. Namun melalui skripsi inilah adalah awal mahasiswa belajar menghadapi kerasnya hidup. (*)

Apa Tanggapan Anda ?