Siedoo.com - Suasana saat Penilaian Akhir Tahun (PAT) di SMPN 1 Kota Magelang, Jawa Tengah. | foto : Siedoo
Daerah

Penilaian Akhir Tahun Secara Online, Solusi Pandemi dari SMPN 1 Magelang

MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah melaksanakan Penilaian Akhir Tahun (PAT) dengan menggunakan metode online. PAT ini dilaksanakan secara full daring sehingga tidak memerlukan kertas, pena, dan lainnya. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19 karena tidak adanya media penghubung antar siswa dan guru.

Lokasi pelaksanaan PAT terbagi menjadi dua, yaitu daring di sekolah bagi siswa yg sehat dan daring di rumah masing-masing bagi siswa yang sedang kurang sehat. Untuk siswa yang terpaksa daring di rumah tetap diwajibkan menghidupkan kamera agar proses PAT dapat dimonitor oleh guru.

PAT dilaksanakan selama dua minggu mulai Sabtu, 29 Mei 2021 sampai dengan Sabtu, 12 Juni 2021. Seluruh siswa dan guru diharuskan hadir di sekolah dalam proses PAT, terkecuali mereka yang terkendala kesehatan. Sehingga tidak menggunakan sistem rolling atau gelombang.

Walaupun tanpa sistem gelombang, tapi pelaksanaan PAT dilakukan secara giliran antaran kelas VII dan kelas VIII. Hari pertama PAT bagi kelas VII, hari kedua PAT kelas VIII, dan seterusnya. Sehingga para siswa juga memiliki waktu istirahat pada setiap jeda sehari untuk mempersiapkan PAT pada hari berikutnya.

Ada 13 siswa kelas VII dan 20 siswa kelas VIII yang terpaksa melaksanakan PAT di rumah masing-masing karena sedang dalam kondisi kurang baik. Sehingga total ada 33 siswa dari keseluruhan 460 siswa yang melakukan daring dari rumah. Sedangkan sisanya melakukan PAT secara daring di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Nurwiyono S.N, Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang mengatakan bahwa PAT dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Pembatasan maksimal 16 siswa di setiap ruangan dengan tempat duduk yang tidak boleh bergantian juga salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19. Protokol kesehatan ini tidak hanya diberlakukan pada seluruh murid, namun juga guru dan juga tenaga pembantu lain.

Baca Juga :  Penuhi Branding Great School, SMPN 1 Kota Magelang Dua Kali Juara Umum Paskibraka

Ketika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pun Nurwiyono S.N mengharuskan guru-guru untuk membuat video dan melakukan pembelajaran virtual. Sehingga semua siswa di rumah tetap belajar sesuai dengan jam belajar di sekolah. Sekali waktu siswa juga diharuskan melampirkan foto atau laporan sebagai bukti telah mengikuti PJJ sesuai dengan ketentuan.

Sekolah selalu mengupayakan agar sistem belajar mengajar dapat dilakukan secara efektif. Siswa tetap diberi penjelasan pada setiap materi dengan berbagai metode seperti video. Jam belajar pun disusun sedemikian rupa agar siswa merasa nyaman ketika belajar dan tidak menggangu waktu ideal istirahat.

“Kami mencoba menonjolkan keunggulan sekolah di era revolusi industri ini dengan menggunakan model pembelajaran STEAM (Sains Technology Engineering Art and Mathematics) untuk Matematika dan IPA,” kata Nurwiyono.

Model pembelajaran STEAM tersebut tetap akan dilaksanakan baik secara daring maupun tatap muka. Keunggulan dari penerapan model STEAM akan dimaksimalkan dalam 6 hari kerja pada setiap minggunya jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring. Namun SMP Negeri 1 Kota Magelang juga sudah mulai melaksanakan KBM secara tatap muka dengan membatasi jumlah siswa pada setiap kelasnya.

Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah Nurwiyono S.N. | foto : Siedoo

KBM secara tatap muka sudah mulai dilakukan sejak kurang lebih 3 minggu lalu terhitung dari sebelum lebaran. KBM tatap muka di SMP Negeri 1 Kota Magelang juga sudah mengantongi ijin Dinas Pendidikan dan Satgas Covid-19 serta sudah diverifikasi oleh Dinas Kesehatan. Menyertai perijinan tersebut, protokol kesehatan perlu benar-benar dijalankan, seperti menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh dan siswa sakit diharuskan belajar di rumah.

Ia bersyukur, tidak ada kendala terutama dalam pelaksanaan PAT ini. Sekolah juga memfasilitasi gawai bagi siswa yang tidak memiliki sehingga hal itu tidak menjadi kendala. Lokasi sekolah yang strategis di pusat kota secara tak langsung menjamin stabilitas jaringan yang biasanya kerap dipermasalahkan.

Baca Juga :  Lika-liku Perjalanan Nurwiyono, Tak Terima Gaji Setahun hingga Menjadi Kepsek

“Harapannya semoga KBM tatap muka tetap dapat dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan agar kesempatan belajar anak-anak tidak hilang karena Covid-19,” jelas Nurwiyono. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?