Siedoo.com - Tim PPMT UNIMMA di TPQ Al-Inayah Kiringan, Tidar Selatan, Kota Magelang. (foto: Narwan Siedoo)
Daerah Kegiatan

Mahasiswa UNIMMA Lakukan Pendampingan dan Optimalisasi Kegiatan Pembelajaran di TPQ

KOTA MAGELANG. Taman Pendidikan Alquran/Taman Pendidikan Quran (TPA/TPQ) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam luar sekolah (nonformal) untuk anak-anak usia TK/SD atau anak usia 4-12 tahun. TPQ mendidik santri agar mampu membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target pokoknya.

Dari segi materi atau muatan pengajaran di TPQ sama dengan lembaga pendidikan formal. Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan materi atau muatan pengajaran yang ada pada tatanan Sekolah Dasar (SD) atau pada sekolah formal. Bahkan lebih banyak muatan materi agamanya dibandingkan dengan pendidikan agama yang ada di SD dan sederajat.

Materi pengajaran pada Taman Pendidikan Alquran (TPA) secara khusus mengembangkan materi pembelajaran pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan. Terutama untuk pengajaran yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara tuntas melalui pendidikan di sekolah formal. Misalnya, baca-tulis Alquran praktek salat, hafalan ayat-ayat Alquran, doa-doa harian, penanaman akidah akhlak, pengetahuan keislaman dan lain sebagainya.

Mengingat hal itu, Tim Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan pendampingan dan optimalisasi pembelajaran di TPQ. Adapun lokasi dari mitra pengabdian ini di TPQ Al-Inayah Kampung Kiringan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah. Pelaksanaan  kegiatan PPMT tersebut dilakukan selama bulan Oktober-Desember 2020.

Tim PPMT UNIMMA ini diketuai oleh Brillianti Fatonah, dengan anggota Arisnawati, Charisma Intan Pertiwi, Lutfi Ulfia Anisa, dan Muhammad Carjasa. Mereka dibimbing oleh Dr. Umi Rachmawati, M.Pd.

Ngaji Bareng, salah satu kegiatan pendampingan mahasiswa PPMT di TPQ Al-Inayah, Kiringan, Tidar Selatan. (foto: Narwan Siedoo)

Brillianti menjelaskan, dalam kegiatan itu Tim PPMT menggunakan strategi pendampingan kepada para santri, untuk membuat suasana belajar yang kondusif sehingga kegiatan berjalan dengan optimal. Selain itu, metode yang digunakan adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode.

Baca Juga :  Damkar Mini, Solusi dari Akademisi

“Yaitu, Konsultasi, yaitu berupa diskusi interaktif dengan menganalisis masalah dan penyelesaiannya. Kedua, Mediasi, yaitu tim pengabdian sebagai mediator terkait penyelesaian masalah di TPQ Al-Inayah. Serta yang ketiga, Pendampingan, yaitu tim pengabdian melakukan pengabdian terhadap santri di TPA Al-Inayah,” jelasnya, Ahad (20/12/2020).

Dikatakan Brillianti, kegiatan pendampingan dan optimalisasi yang dilakukan antara lain melalui Ngabar (Ngaji Bareng), praktik wudhu dan salat.

“Serta pelajaran tambahan seperti fashalatan, fiqih, tajwid, akhlak, akidah, tafsir, bahasa Arab, dan sebagainya,” tuturnya.

Dari kegiatan pengabdian masyarakat itu, Tim PPMT UNIMMA menyimpulkan bahwa TPQ mempunyai peran yang strategis dalam usaha peneguhan pendidikan karakter religius. Perlu adanya kerjasama yang baik antara TPQ, lembaga pendidikan formal, dan keluarga.

“Yaitu dalam usaha penanaman karakter religius, karakter islami kepada para santri,” pungkas Brillianti Fathonah. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?