Siedoo.com -
Daerah

Mahasiswa Berdayakan Warga dengan Bahan Limbah

MAGELANG – Enam mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) Magelang mendapatkan Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Program ini untuk membangkitkan budaya bank limbah, memilah sampah dan mengolahnya menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi. Masyarakat Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang menjadi sasaran langsung dari program tersebut.

Tim PHBD Untidar terdiri dari enam mahasiswa. Yaitu Hasan Syukron (PBSI/FKIP) sebagai Ketua Tim, Rachma Listia Hidayat (AN/Fisipol), Rohman Muhammad Pradana (PBSI/FKIP), Hanafi Isnanta Prabawa (Sipil/FT), Ani Arina (EP/FE) dan Mayrida Miratista (PBI/FKIP). Semuanya merupakan mahasiswa semester III.

Pemberdayaan ini dilatarbelakangi jumlah masyarakat miskin (prasejahtera) di Kelurahan Rejowinangun Utara sebesar 60%, dari total penduduk 12.514 jiwa. Data itu berdasarkan catatan kependudukan pada 2015 silam. Disisi lain, Pasar Rejowinangun merupakan sumber ekonomi, sekaligus penyumbang sampah yang berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu limbah yang sulit diolah yaitu kaleng.

Ketua Tim PHBD Untidar Hasan Syukron mengatakan, kegiatan ini nantinya diawali dengan pelatihan. Selain itu juga pembuatan replika binatang dari kaleng bekas. Program ini dibiayai Kemristekdikti senilai Rp 40 juta.

“Pemilihan kaleng, warna, nanti disesuaikan dengan objek yang akan dibuat. Misal merak, kaleng yang dipilih warna hijau atau kaleng tiner,” jelasnya.

Pembimbing PBHD Untidar Magelang Rangga Asmara berharap, kegiatan ini bisa berkembang, tidak hanya Untidar dan Rejowinangun Utara. Tetapi bisa menjadi proyek besar pengelolaan sampah dan daur ulang di Kota Magelang.

“Pengembangan dengan turut menggandeng komponen-komponen masyarakat sekitar,” katanya.

PBHD ini berjudul “Pemberdayaan Kaum Marjinal Berbasis Ekonomi Kreatif dengan Sistem Bank Limbah di Kelurahan Rejowinangun Utara. Melalui Daur Ulang Limbah Kaleng Bekas, Menjadi Aneka Replika Binatang”. Tidak hanya sekedar pelatihan, Tim PHBD Untidar juga akan mengawal program ini sampai pada tahap pemasaran, packaging serta manajemennya.

 

Apa Tanggapan Anda ?