Siedoo.com - Kartu Indonesia Sehat
Nasional

Kartu Indonesia Pintar untuk Santri Terlambat

SIEDOO.COM — Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diprogramkan pemerintah, mulai dipercepat proses pencairannya. KIP merupakan kartu yang menjamin dan memastikan seluruh anak usia sekolah, dari keluarga yang kurang mampu. Siswa akan terdaftar sebagai penerima bantuan tunai pendidikan sampai lulus SMA/SMK/MA. Kartu Indonesia Pintar merupakan program dari Presiden Joko Widodo, pada November 2014 silam diluncurkan Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini penyempurnaan dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Besar penerimaan siswa dari PIP yaitu :

  1. Tingkat SD/MI sebesar Rp. 225.000,-/semester atau Rp. 450.000,-/tahun.
  2. Tingkat SMP/Mts sebesar Rp. 375.000,-/semester atau Rp. 750.000,-/tahun.
  3. Tingkat SMA/SMK/MA sebesar Rp. 500.000,-/semester atau Rp. 1.000.000,-/tahun.
  4. Untuk siswa yang akan lulus (kelas 6, 9, dan 12) hanya akan menerima untuk 1 (satu) semester saja.

Sasaran Penerima KIP

Rencana Pemerintah untuk membagikan kartu ke siswa dilakukan secara bertahap. Tahap Awal adalah November-Desember 2014 dibagikan kepada 161.840 siswa sekolah/madrasah di 19 kabupaten/kota yang terdaftar sebagai penerima BSM. Pada tahap selanjutnya tahun 2015, dan tahap akhir adalah tahun 2016. Hingga Oktober 2016 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menyalurkan 11 juta Kartu Indonesia Pintar kepada pelajar penerima program PIP.

Sedangkan Kementerian Agma (Kemenag) memperkirakan, pembagian sebanyak 41.866 KIP selesai akhir Oktober 2016 dan langsung didistribusikan ke para santri penerima. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Mohsen mengakui, proses penerbitan KIP santri ini sedikit terlambat. Salah satu penyebabnya, terkendala pembagian karena santri pondok pesantren sebagian besar jauh dari tempat tinggal orangtuanya.

KIP Santri Mandek di Desa

Kendala lain kurang cepatnya pendistribusian KIP karena kartu berhenti ditengah jalan. Artinya, kartu yang sudah dibagikan pemerintah mandek di desa. Terutama untuk daerah-daerah terpencil. Untuk itu perlu pengecekan pendistribusian sudah sampai dimana, dan ketika mandek bisa cepat diantisipasi.

Baca Juga :  Di Daerah Tertinggal, Zenius Education Dukung Pemelajaran di Sekolah

Pembagian KIP juga masih punya pekerjaan rumah (PR), yaitu bagaimana pembagian bisa selesai akhir tahun ini. Sampai 22 Oktober 2016, baru sebanyak 55.689 santri yang sudah terima manfaat PIP, dari 190.000 santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Padahal, akhir tahun 2016 tinggal dua bulan lagi.

 

Sumber : Republika

Apa Tanggapan Anda ?