Siedoo, Indonesia maju merupakan cita-cita anak bangsa dari waktu ke waktu. Dengan majunya Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh warganya. Untuk mencapai Indonesia maju, salah satunya adalah bertumpu pada SDM unggul yang mampu menghasilkan berbagai inovasi. Untuk menghasilkan SDM Unggul, salah satunya ditentukan dengan kualitas pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Tadas Šubonis (2017 ) menyatakan ada sejumlah faktor yang ikut menentukan suatu negara makmur (prosperous country), di antaranya
- Economy based on innovation,
- Efficient tax collection,
- Efficient government,
- Socially progressive environment, dan
- Competitive business environment.
Kelima faktor ini pada hakekatnya bertumpu pada kualitas SDM. Semakin unggul SDM dan semakin berkualitas karya dan kinerjanya, maka semakin tinggi tingkat kemakmuran suatu negara. Terlebih-lebih pada econony based on innovation, tidak akan pernah terwujud tanpa SDM yang unggul.
Ada sejumlah bukti, kemajuan suatu negara yang lebih bertumpu pada keunggulan SDM-nya, bukan sumber daya alamnya. Kendatipun negara itu memiliki sumber daya alam yang terbatas. Namun dengan upaya yang sungguh-sungguh mengembangkan dan mengelola sumber daya manusianya, maka negara itu mengalami kemajuan yang pesat. Misalnya: Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Denmark dan sebagainya.
Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sehingga mengundang negara-negara lain untuk merebutnya. Tidaklah pada tempatnya bahwa kekayaan alam itu dijadikan sumber utama untuk memakmurkan warga dan bangsanya. Apalagi secara sunnatullah kekayaan alam itu berangsur-angsur akan habis. Karena itu sudah pada saatnya kita meningkatkan perhatian dan upaya untuk memajukan Indonesia yang sepenuhnya bertumpu pada keunggulan SDM.
Kualitas manusia sebagai kekuatan yang sangat penting dalam kehidupan, bukanlah berdasarkan bukti kebenaran ilmiah atau dalil aqli saja. Melainkan secara sunnatullah telah dikuatkan dengan dalil naqli. Sebagaimana firman Allah swt, dalam QS Al Baqarah:249, yang artinya “.. kam min fiatin qaliilatin ghalabat fiatan katsiiratan biidznillah.., yang artinya
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” Di sini kualitas insaniyyah menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan kompetitif.
Brian Tracy International memperkenalkan bahwa ada 9 faktor yang berkontribusi terhadap keunggulan seseorang, yaitu
(1) pendidikan. (2) keterampilan, (3) jaringan (contact), (4) uang (ketersediaan), (5) kebiasaan kerja, (6) sikap mental positif, (7) image positif, (8) kreativitas, dan (9) karakter.
Di antara 9 faktor ini, tidak disebutkan urutan pentingnya. Namun jika diurutkan seyogyanya faktor karakter yang berposisi pertama, bukan di belakang. Ada faktor yang juga sangat penting yaitu kecakapan berkomunikasi, keterampilan interpreneurship, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain pada tataran personal di atas, untuk mendapatkan sumber daya unggul pada institusi berdasarkan Erick van Vulpe dapat dilakukan berbagai cara, di antaranya
- memberikan keamanan bagi pekerja,
- memperkerjakan orang yang tepat secara selektif,
- membangun tim yang mandiri (swakelola) dan efektif,
- pemberian kompensasi secara adil dan berbasis kinerja,
- memberikan pelatihan leterampilan yang relevan,
- menciptakan organisasi yang egalitair, dan
- membuat informasi yang mudah diakses bagi yang membutuhkan. Untuk menjamin keberhasilan pengembangan SDM menurut hemat saya sangat bergantung pada integritas dan visi kepemimpinan.
SDM Unggul secara fitrah, memang merupakan sesuatu yang sangat menentukan, jika SDM memang unggul benar. Karena pada prakteknya posisi unggul tidak selalu melalui proses yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Tidak sedikit praktek proses seleksi diintervensi secara politis atau bisnis.
Sehingga SDM unggul bersifat semu, hanya semata-mata memenuhi slogan. Untuk itu, membangun SDM unggul diperlukan sistem yang teruji dan tervalidasi. Dilanjutkan dengan implementasi rekrutmen SDM dengan kredibel dan objektif serta pembinaan yang benar-benar terarah dan profesional.
Akhirnya dalam menciptakan SDM Unggul untuk Indonesia Maju, seyogyanya bukan hanya sebagai slogan. Melainkan harus dikawal implementasinya dengan political will pemerintah dan dukungan semua. Terutama para stakehokders.
Dalam konteks ini perlu dilakukan gerakan pembangunan pendidikan berkualitas pada semua jalur Pendidikan. Yaitu pendidikan informal, formal dan nonformal. Terutama jalur pendidikan formal perbaikan kualitas pada semua jenjang dan jenis pendidikan.
Terutama jalur pendidikan menengah dan tinggi lebih diorientasikan untuk menghasilkan lulusan memiliki kreativitas dan inovasi serta adaptasi dengan kemajuan jaman. Dengan begitu insya Allah terjadi akselerasi pembangunan SDM yang pada akhirnya diharapkan bisa ber-impact terhadap kemajuan bangsa dan negara yang diridloi oleh Allah swt. (*)
*Prof Rochmat Wahab
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Rektor UNY periode 2009-2017