Siedoo.com -
Nasional

Kapolda Ajak Siswa Maarif Jaga Persatuan

MAGELANG – Ratusan peserta Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimanas) II mendengarkan pemamaran materi dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono. Mereka yang mengikuti Ceramah Wawasan Kebhinekaan terdiri dari siswa-siswi dari Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama, Banser dan lainnya. Kapolda menyampaikan materi tentang Merajut Kebhinekaan dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Tidak hanya menyampaikan materi semata, kapolda juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Peserta yang mengajukan pertanyaan kemudian diberi hadiah. Pada kesempatan itu juga hadir Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama KH Arifin Junaidi.

Condro mengajak siswa-siswi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Meski saat ini Indonesia bisa menyatukan perbedaan, namun masih ada faktor yang mempengaruhi kebhinekaan. Itu terdiri dari faktor internal dan eksternal.

“Perbedaan bukan suatu hal yang dipertentangkan. Tantangan keberagamaan diantaranya globalisasi, dan berkembangnya medsos juga sebagai bagian dari tantangan keberagamaan,” kata Condro dihadapan ratusan peserta.

Menurut dia, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dipertahankan. Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun. Saat ini hingga waktu kedepan, Indonesia harus eksis. Jangan sampai Indonesia hanya seperti pada masa kerajaan-kerajaan terdahulu. Diantaranya Kerajaan Majapahit, Sriwijijaya yang kini sudah hilang.

“Kita harus menjaga Indonesia bersama-sama,” tegas dia.

Baca : Pesan Khusus Jokowi di Hadapan Ribuan Siswa Maarif

Indonesia negara yang besar dari Sabang sampai Merauke. Dengan memiliki sekitar 1.000 suku, 17 ribu pulau, dan banyak bahasa. Keberagaman Indonesia itu dulu bisa bersatu untuk memperebutkan kemerdekaan.

“Dulu berbagai suku mau merdeka karena memiliki kepentingan bersama. Mereka mereduksi kepentingan masing-masing suku dan memiliki kepentingan bersama melawan penjajah,” ungkapnya.

Perwimanas II dilaksanakan di Lapangan Tembak Akmil, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sekitar 15 ribu peserta mengikuti upacara pembukaan yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Mereka terdiri dari enam ribu peserta kemah dan sembilan ribu guru serta peserta didik Maarif NU dari seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Pesan untuk Mengembangkan Kurikulum Aswaja dengan Kepramukaan

“Kita ingin bangsa Indonesi ini eksis sampai tidak ada batasan waktu,” tegasnya.

Kemah yang diadakan LP Maarif NU merupakan agenda rutin 2 tahunan. LP Maarif adalah lembaga tertua yang dimiliki PBNU. Sesuai rencana, Perwimanas akan berakhir pada Sabtu, 23 September 2017.

Baca : 15 Ribu Kader Maarif Ramaikan Perwimanas II

Apa Tanggapan Anda ?