MALANG – Aplikasi Elektronik Mikrolet Cerdas (E-Micer) mengantarkan dua mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya (FIA UB), Malang, Jawa Timur meraih dua penghargaan Nusantara Innovation Summit (NIS) 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Bandung.

“Dalam kompetisi tersebut kami meraih penghargaan Top Ten Best Innovation dan Best Innovation Public Service,” kata Yoga Aldi Saputra di laman ub.ac.id.

Anggota tim lain Dewi Bayu Pamungkas mengatakan E-Micer bertujuan untuk membranding ulang mikrolet di Malang. Aplikasi E-Micer juga memiliki suatu konsep peremajaan ulang mikrolet baik di tampilan fisik maupun pelayanannya.

Aplikasi E-Micer ini memiliki kelebihan antara lain bisa mendeteksi jarak mikrolet, bisa mengetahui jumlah tarif, serta dapat mengetahui nama supir dan plat nomer mikroletnya.

“Dibuat sedemikian rupa agar memudahkan penumpang untuk menghubungi supir jika ada barang yang tertinggal di dalam mikrolet,” kata Dewi.

Ditambahkan, E-Micer saat ini masih berbentuk sebuah gagasan belum sampai pada tahap aplikasi. Dalam proses pengembangannya nanti, E-Micer  ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan juga media.

“Dalam waktu dekat ini kami ingin membuat aplikasinya agar bisa dilombakan di Inotek Pemkot Malang. Sehingga ada kesinambungan antara lomba yang kemarin di IPDN sampai ke balitbang kota Malang,” jelas Yoga.

Ke depan mereka berharap aplikasi E-Micer bisa terimplementasi digunakan masyarakat Kota Malang.

Kompetisi IPDN ini kali pertama diselenggarakan yang diikuti sekitar 24 tim di seluruh Universitas di Indonesia termasuk UI, ITS, UNS, dan IPDN sendiri. Perwakilan dari UB sendiri sebenarnya tidak hanya tim dari FIA saja ada juga tim dari FISIP dan FK. (Siedoo)