Siedoo.com -
Daerah

Seminar Nasional, Cara Mengatasi Kecanduan Game Online Secara Mandiri

MAGELANG – Game yang diberikan kepada anak – anak dinilai sangat berbahaya. dr. Santi Yuliani, M.Sc, Sp. Kj dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Soerojo Magelang, Jawa Tengah menjelaskan tentang bagaimana proses game online dapat mengakibatkan kecanduan bagi penggunanya. Banyak kasus kecelakaan karena disebabkan bermain atau ngecek handphone.

“Dampak negative lain yang timbul pada anak adalah keterlambatan bicara dan bahasa. Selain itu, game online juga dapat mengganggu proses sensorik dan motorik,” jelasnya.

Ia menyampaikan itu saat menjadi pemateri Seminar Nasional Kesehatan dengan tema “Management Game Addiction Pada Anak” pada Sabtu (30/3/2019). Acara yang digelar Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) itu berlangsung di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang, Jawa Tengah.

Pemateri kedua Dr. Sri Hartini, S. Kep, M.Kes, menyampaikan bahwa cara mengatasi kecanduan game online secara mandiri antara lain: terapi komplementer, terapi konseling,  terapi keluarga, dukungan sosial, dan juga teknik SEFT. Lebih lanjut, Hartini menjelaskan pentingnya dukungan dari keluarga untuk selalu mendukung dan mengajak anak-anak pada kegiatan yang positif.

Acara ini digelar tidak lepas dari banyaknya orang tua yang tidak memahami pentingnya stimulasi dini pada perkembangan anak usia pra -sekolah. Hal ini menyebabkan orang tua sengaja memberikan dan membiarkan anak-anaknya bermain gadget di usia 3-6 tahun yang seharusnya  pada usia tersebut belum layak menggunakan gadget.

Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar anak duduk tenang dan tidak rewel. Apabila dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan kecanduan dan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Kegiatan yang diikuti 350 peserta baik mahasiswa maupun umum tersebut dibuka Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T. Eko pun mengapresiasi kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Ibrahim, Alumni UM Magelang Maju Duta Muda Asean

“Akibat kecanduan game online anak-anak sampai lupa waktu. Kita tidak perlu menyalahkan gamenya tapi bagaimana memberi pemahaman pada anak untuk memanfaatkan gadget sesuai dengan fungsinya. Bagaimana cara meminimalisir game online maupun offline,” jelas Eko.

Adapun pemateri ketiga Dwi Sulistyono, BN, M.Kep menyampaikan materi seputar pencegahan kecanduan terhadap game. Game tidak hanya berdampak negative, tetapi juga berdampak positive. Game mengajarkan teamwork dan strategi, akan tetapi sisi negative juga sangat banyak.

“Salah satunya hilangnya tanggung jawab dan menghilangkan seseorang dari kehidupan nyatanya,” jelasnya.

Dwi juga menjelaskan bahwa komunikasi yang baik terhadap anak adalah kunci untuk mencegah kecanduan game pada anak. Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dan penyerahan kenang-kenangan pemateri. (Siedoo) 

Apa Tanggapan Anda ?