MAGELANG – Pemberian penghargaan Adiwiyata kepada sekolah, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diberikan bagi sekolah yang memiliki kepedulian dan berbudaya terhadap lingkungan. Sekolah-sekolah yang telah melaksanakan Program Adiwiyata berhak untuk mendapatkan penilaian dan selanjutnya diberikan penghargaan yang diberikan secara berjenjang.
SD Negeri Ringinanom 1, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang giat menuju Sekolah Adiwiyata. Sekolah ini telah mempersiapkan diri sejak lama. Dimulai dengan pembiasaan hidup bersih dan peduli lingkungan terhadap warga sekolah.
Sekolah ini berdampingan dengan pasar tradisional yang ramai setiap 35 hari sekali, yaitu tiap hari Jumat Pahing. Di mana depan sekolah tidak bisa lepas dari sampah yang perlu penanganan intensif.
Kepala SD Negeri Ringinanom 1, Siti Ngaisah, S.Pd.SD mengatakan, pihak sekolah sudah bisa mengantisipasi sampah di lingkungan sekolah. Termasuk saat hari pasaran (Jumat Pahing) di mana depan sekolah digunakan juga oleh para pedagang kaki lima membuka lapak.
“Kami menggerakkan siswa untuk memungut sampah dan mengumpulkannya di tempat yang kami sediakan. Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan Bank Sampah di wilayah Tempuran ini,” kata Ngaisah di kantornya, Senin (28/1/2019).
Menurut Siti Ngaisah, warga sekolah harus punya komitmen untuk berperilaku peduli dan berbudaya lingkungan. Hal ini yang perlu ditanamkan sejak dini dan dibiasakan terhadap siswa dan seluruh warga sekolah. Sehingga tercipta kepedulian lingkungan dan memiliki budaya lingkungan.
Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Drs. Endra E. Wacana, MM saat dihubungi Siedoo menjelaskan, sasaran Adiwiyata adalah lingkungan pendidikan formal SD, SMP, SMA/SMK. Sedangkan kriteria penilaian penghargaan meliputi 4 aspek.
“Yakni aspek kebijakan sekolah berbasis lingkungan hidup, aspek kegiatan lingkungan di sekolah berbasis partisipatif. Kemudian juga aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan,” katanya. (Siedoo)